ғᴜʀʏ

1K 159 2
                                    

"Kenneth, kita mau kemana sih?"

Kenneth hanya diam tidak menjawab pertanyaan gadis yang tengah ia tarik tangannya.

Tatapannya menajam selama ia berjalan cepat hendak keluar dari markas.

Berith, yang saat ini berwujud sebagai Alea, hanya tersenyum karena ia bisa berdua saja dengan Kenneth. Hah iblis gila, tidak sadar bahwa wujudnya saat ini adalah kakak kembar Kenneth.

Tak lama kemudian, mereka pun sampai di luar markas. Pasukan makhluk kegelapan nampak semakin mendekat ke arah mereka.

"kakak tau kan tanggung jawab kita sebagai Masters? Menjaga anggota kita dan markas kita" ucap Kenneth dingin. Tatapannya sulit diartikan seraya ia melirik ke arah Berith, "sekarang, Kenneth mau kita habisin mereka semua".

Berith gugup seketika, ia bisa saja menangani para makhluk itu. Namun ini di luar rencana mereka. Berith menyamar sebagai Alea karena ia ditugaskan untuk mengalahkan Kenneth, bukan menghabisi pasukannya sendiri.

"kak? Kenapa diem? Kakak takut sama mereka?" tanya Kenneth.

"eh? Eng-nggak kok, ngapain kakak takut s-sama mereka ha ha" ucapnya gugup. 'duh gimana nih, gue gak boleh ketahuan' batinnya berpikir keras.

"kak?" 

Berith bergidik saat Kenneth tiba-tiba berbisik pelan di telinganya. Suara yang lembut nan dalam, membuatnya menjadi berdebar tak menentu.

"gue tau kalo lo bukan kakak gue, dan gue juga tau tentang nafsu besar lo ke gue. Jadi, kalo lo mau milikkin gue, lo harus habisin mereka semua" 

Deg

Berith membelalak kala mendengar kalimat itu, jadi selama ini penyamarannya sudah terbongkar?

Dan bagaimana bisa Kenneth memberikan tawaran yang terbilang sangat berani? Menukarkan kesetiaannya demi nafsu? 

Berith tersenyum miring menampilkan taring kecilnya, "fufufu itu sih gampang..." ucapnya seraya mengubah kembali penampilannya ke wujud semula, bukan wujud Alea lagi.

"...tapi apa jaminannya kalo lo beneran bakal nyerahin diri lo ke gue?" tanya Berith dengan senyuman licik di wajahnya, mendongak menatap wajah tampan Kenneth yang tengah menatapnya tegang, walau ditutupi.

'jadi dia beneran bukan kakak? untung tebakkan gue bener' batin Kenneth bernafas lega. 

"lo mau jaminan?" tanya Keneth, seraya mengeluarkan kekuatannya dan entah darimana seekor serigala hitam muncul di samping mereka, Rafa.

Berith pun menatap bingung serigala itu, "ini Rafa, pair gue. Kalo dia mati, gue juga mati. Apa jaminan ini cukup?" tanya Kenneth.

Senyum miring di wajah Berith semakin melebar, "oke, gue bakal habisin mereka semua dan setelah itu lo ikut gue ke neraka" 

swoosh

Angin berhembus seraya Berith melesat menuju gelombolan mahkluk hitam di hadapan mereka.

sring

Serigala yang Kenneth perkenalkan sebagai Rafa tadi pun menghilang menjadi butiran cahaya, "mana mungkin gue beneran ngorbanin Rafa, amit-amit juga gue ikut tuh iblis" ucapnya tersenyum kecil. 

"lo boleh keluar sekarang" ucap Kenneth entah pada siapa.

swooshh

Sayap putih besar mencolok muncul di samping Kenneth seraya pemiliknya menatap dingin dengan rahang yang sudah megeras.

"pinter juga lo nipu tuh iblis, mana Alea?" tanya Raziel langsung pada intinya.

"lo gak liat kalo iblis itu barusan nyamar jadi kakak gue?" balas Kenneth dengan pertanyaan juga.

ARISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang