ᴍᴇᴇᴛ

1.7K 263 11
                                    

Bruk

"eh? Kak Kenneth kenapa?" Kyouka langsung panik saat Kenneth tiba-tiba jatuh terduduk. Nafasnya berat, suhu tubuhnya tiba-tiba naik hingga wajahnya memerah, keringat dingin mengalir dari pelipisnya.

Mereka baru saja kembali dari membeli es krim dan kini sudah berada di stadion, sedang mencari keberadaan yang lainnya.

"huff huff pang-gil ukhh ka-kak huff" ucap Kenneth terbata di sela nafas beratnya. 'shit, rut gue dateng. Kenapa pas deket Kyouka sih?' batin Kenneth kesal. Rut seorang Alpha akan semkain terangsang saat berada di dekat mate-nya. Dan Kyouka adalah mate Kenneth namun sayangnya ia belum terlalu mengerti mengenai hal ini.

"terus kakak di sini sama siapa kalo aku tinggal sendirian?" tanya Kyouka khawatir. Ia melirik ke kanan dan ke kiri, orang-orang sekitar mereka hanya melihat tanpa berniat untuk membantu.

"Kyou- per-gi huff huff ce-pet" ucap Kenneth menahan dirinya sekuat tenaga, ia tidak ingin menyakiti Kyouka, ini sangat berbahaya.

"tapi-"

"pergi!" seru Kenneth tidak tahan lagi.

Terkejut karena Kenneth menaikkan nada bicaranya, Kyouka nampak hendak menangis namun ia menahan air matanya. Kemudian berbalik berlari meninggalkan Kenneth sendirian menahan sakitnya.

"maaf" lirih Kenneth masih bertahan menahan sakitnya.

>>//<<

Bruk

"aduh maaf, lo gapapa?"

Alea hampir terhuyung jatuh saat ia tidak sengaja menabrak dada seseorang setelah keluar dari toilet. Iya mendongak hendak menatap orang yang barusan tidak sengaja menabraknya, "iya gapa-"

DEG

Seketika mata biru itu membelalak dengan pupilnya yang mengecil, kedua tangan putihnya mengepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih, rahangnya mengeras seraya ia kembali menunduk dan menggertakkan giginya. 'Kahliya...'

Ya, orang yang menabrak Alea adalah Kahliya, orang yang merupakan penyebab kekacauan di masa lalu. Musuh terbesar Alea yang merupakan mantan kekasihnya, saat ini berdiri di hadapannya menatap Alea dengan wajah kebingungan.

Kening Kahliya berkerut seraya memiringkan kepalanya, "lo gapapa?" tanyanya saat Alea tiba-tiba menunduk.

"kak Alea!"

Kahliya berbalik menoleh saat seseorang memanggil nama Alea, sekian detik kemudian Alea juga mendongak setelah berhasil menetralkan ekspresinya.

Alea menatp bingung Helena yang berlari terengah-engah menuju dirinya, "Helen kenapa?" tanya Alea menatap Helena khawatir.

"huff huff Kenneth huff dia..."

Mendengar nama adiknya, tanpa pikir panjang lagi Alea langsung hendak pergi dari sana. "kita kesana sekarang" ucapnya dan dibalas anggukan dari Helena.

Mereka pun berlari meninggalkan Kahliya yang menatap kepergian Alea dengan tatapan yang mencurigakan, sekian detik kemudian ia menyeringai, "ketemu"

>>//<<

"Kenneth!"

Alea berlari panik melihat adiknya yang nampak sangat tersiksa dengan tubuhnya sendiri. Alea benci mengatakan ini, tapi ia benar-benar berharap mereka bisa terlahir sebagai manusia biasa.

Kenneth kini telah dibawa ke UKS oleh teman-temannya, sedang Helena tadi bertugas memanggil Alea.

"Kenneth! Kenneth? Kamu masih sadar kan? Ini kakak" ucap Alea seraya menepuk pelan wajah adiknya.

ARISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang