ɢʀᴇᴇᴅ

1.5K 233 4
                                    

"tunggu, tunggu. Gue gak ngerti, jadi si Alea itu sebenernya iblis? Apaan sih cerita lo ngawur banget deh" ucap gadis pirang pada pemuda bersurai hitam yang berjalan di depannya.

Anna dan Kahliya sudah sepakat akan bekerja sama, dan tadi saat melihat adegan mesra di UKS, tentu saja Anna penasaran. Bagaimana bisa Alea yang jatuh dari ketinggian hampir sepuluh meter, malah baik-baik saja?

Karena tidak mau membongkar tujuan aslinya, Kahliya pun membuat alasan sendiri dengan mengatakan bahwa Alea adalah jelmaan iblis yang hendak menjebak Raziel yang merupakan keturunan malaikat.

Apakah Kahliya tahu bahwa Raziel sebenarnya malaikat? Tentu saja tidak, ia hanya mengarang.

Karena penampilan Raziel nampak suci dan bersih, sedangkan Alea yang nampak berbahaya walau cantik memesona seperti iblis yang menggoda, jadilah terbesit ide iblis dan malaikat di otak Kahliya.

Pemuda manis itu menghela nafasnya pelan, "hah~ kan udah gue jelasin tadi" ucapnya mencoba sesabar mungkin dengan sikap Anna.

"dan lo adalah dukun yang mau ngebantu Raziel, gitu?" tanya Anna sekali lagi.

Kahliya kembali menghela nafasnya, "gue bukan dukun, cuma punya indera keenam aja" ucap Kahliya kembali berbohong.

Anna hanya mengangguk mengerti, "kalo gitu gimana caranya kita nyelamatin kak Ziel?" tanya Anna.

Kahliya tersenyum miring, "udah jelas kan? tentu aja bikin mereka berdua pisah" ucapnya.

"Anna!"

Belum sempat Anna menjawab ucapan Kahliya, suara seorang gadis terdengar dari arah belakangnya. Ia berbalik, nampak salah satu anggota pemandu sorak tengah terengah-engah dengan wajah takutnya.

"ck kenapa?!" seru Anna.

"kak Raziel nyuruh kita semua kumpul" 

>>//<<

"jadi, gue rasa kalian semua udah tau alasan kenapa gue kumpulin kalian disini" ucap Raziel seraya berdiri di depan barisan para pemandu sorak dengan melipat kedua tangannya ke belakang.

Ia sudah mendengar cerita dari Alea mengenai kejadian sebelumnya, 'gue emang udah ada firasat buruk. Tapi gue gak mau nuduh yang enggak-enggak, lebih baik lo bijak dalam hal ini' 

"siap sudah!" jawab tim pemandu sorak itu kompak.

"kecelakaan pagi tadi, gue anggap pure kecelakaan. Gue yakin kalian semua gak punya niat buruk sama sekali" ucap Raziel sarkastik seraya melirik sinis ke arah Anna. Dan itu berhasil membuat sang empu semakin berkeringat dingin.

Raziel mendengus seraya tersenyum miring kemudian kembali menghadap ke depan, "untungnya Alea cuma patah di bagian tangan, gak ada luka serius apapun" ucap Raziel.

"dan gue mau kalian minta maaf langsung ke dia sekarang juga" 

Mereka semua sontak membelalak menatap Raziel tidak percaya, tak lama kemudian Alea muncul dari arah belakang Raziel dengan tangan yang sudah diperban dan bertumpu pada arm sling.

"udah gue bilang gak usah sampe kayak gini" bisik Alea geram menyindir Raziel dengan wajah datarnya.

Raziel menaikkan sebelah alisnya, "kenapa? mereka yang lalai dan ceroboh, ini bentuk tanggung jawab" ucap Raziel.

"tanggung jawab sih tanggung jawab bambang, gue malu" ucap Alea.

Raziel pun terkekeh, "bisa malu lo? hahaha" ucapnya dan langsung mendapat tatapan maut dari Alea.

Sedang seluruh tim pemandu sorak menganga lebar melihat pemandangan di depan mata mereka, Raziel tertawa? Wah sepertinya besok ayam jantan akan bertelur.

ARISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang