34. Sesuatu?

2.6K 210 65
                                    


Semuanya mendadak menjadi patung saat Isabelle masuk ke dalam kamar ini.

Tidak, tentu saja mereka tidak akan seterkejut itu jika hanya Isabelle yang datang. Pasalnya, di belakang Isabelle juga ada Mabel. Wanita tua itu mampu membuat jantung mereka berdegup dua kali lebih cepat.

"Kenapa semuanya diam?" Isabelle mengerutkan alisnya. Ia bingung.

Semua yang mematung itu, menatap Isabelle dan Mabel secara bergantian. Bahkan Aragonolan pun tak tahu harus bicara apa.

Mabel tersenyum. "Aku yakin tidak salah dengar." Lalu, dia melangkah pada Eshter yang tak tahu harus berbuat apa. "Kau dan Ava saling mencintai?"

Eshter menelan ludahnya. Ia melirik Ava untuk meminta bantuan.

"U-um, itu, N-nek, a-anu, salah denger kali..." Ucap Ava terbata-bata.

Mabel mengalihkan pandangannya pada Ava. "Kenapa kau gugup seperti itu? Dan kenapa kalian semua diam? Apakah aku terlihat menyeramkan di mata kalian? Atau Isabelle yang membuat kalian takut? Kurasa tidak. Kenapa kalian gugup seperti ini? Jika benar Eshtershivlithian dan Ava saling mencintai, memangnya kenapa? Mereka berhak. Bukan begitu, menantuku?" Mabel memalingkan pandangannya pada Isabelle.

"Iya betul. Aku tadi hanya bertanya untuk memastikan, benarkah kalian ini saling mencintai? Lalu jika benar, yasudah tak apa."

Semua yang mematung itu, kini menatap Mabel dan Isabelle tak menyangka.

"N-nenek dan Ibu tidak marah? Kenapa kalian terlihat biasa saja? Ini bukan cinta yang wajar, kan? Aku kira kalian akan menentang dan memarahiku."

Isabelle tersenyum lembut. "Untuk apa Ibu marah? Jika kau memang mencintai Ava begitupun sebaliknya, itu memang hak kalian. Namun jika kau mencintai Ava sedangkan Ava tidak, itu baru namanya pemaksaan dan tidak wajar." Ucapnya diakhiri dengan tawa kecil.

"Tapi Isabelle, Bu. Kalian tidak bisa menyetujui cinta mereka. Mereka sama-sama perempuan. Bagaimana jika suatu saat mereka yang harus meneruskan tahta kerajaan?"

Mabel mendekati sang putra bungsunya. "Kenapa, nak? Tak ada yang salah jika memang mereka ingin bersama. Dan jika suatu saat mereka harus melanjutkan ini, memangnya kenapa? Ibu yakin Ava dan Eshtershivlithian bisa. Mereka berdua memang perempuan, tapi tak ada yang melarang perempuan untuk menjadi pemimpin."

"Betul apa yang Ibu katakan. Kenapa kau sangat mengkhawatirkan tahta kerajaan, suamiku? Biarlah mereka menjalankan hidupnya. Kita hanya bisa mendukung. Jika kau tak setuju dengan mereka hanya karena tahta, aku kecewa."

Mata Aragonolan membulat. Mengapa tak ada yang berpihak padanya? Mabel, Isabelle, dan Eleanor berpihak pada dua gadis itu. Jika sisa keluarganya tak berpihak padanya, itu berarti Eshter dan Ava akan tetap bersama. Bagaimana cara membujuk Harold, Loretta dan Alarick agar hubungan itu tidak berlanjut?

***

"Terimakasih akhirnya Ibu mau memaafkanku."

"Sudahlah Loretta, Ibu juga salah padamu. Sekarang, kita lupakan saja masalah itu."

Loretta mengangguk.

"Um... Sebenarnya, ada satu hal yang Ibu sembunyikan dari kalian semua."

Wanita itu mengerutkan dahinya bingung. "Apa??"

Margareth menunduk. Bagaimanapun, hal ini harus secepatnya diberi tahu. Loretta adalah Ibu dari cucunya, dan semua tentang cucunya itu, berhak diketahui oleh Loretta. "Sebelumnya, Ibu benar-benar minta maaf. Ibu sudah kelewatan."

A World Of Different DimensionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang