"A-April? Kau April?" Eshter membulatkan matanya.
"Menurut Lo?"
"Seperti nenek sihir." Ucap Eshter lirih yg tentu saja tidak bisa April dengar. "Lalu, untuk apa kau bawa aku ke sini, Zayn? Apa ini benar rumahmu? Lalu kenapa ada April?" Pandangannya teralihkan pada sosok pria yg telah membawanya ke sini.
Zayn masih memperlihatkan raut wajah datarnya. Ia menatap Eshter dengan dingin. "Jalan ke sana." Perintahnya sembari menunjuk lingkaran dari kapur yg berada di depan April.
"Untuk apa??" Eshter mulai merasa tak enak.
"Jalan." Tegas Zayn.
"Sini bego!" Bentak April dengan mata yg melotot. Celak hitam di sekitar matanya, dan wajahnya yg hanya tersinari oleh cahaya lilin, membuat April nampak menyeramkan.
"Tidak! Zayn... tolong antar aku ke rumah Ava..." Ia menatap Zayn dengan tatapan memohon.
April bangkit dari duduknya, lalu menarik Eshter agar duduk di lingkaran yg telah mereka buat itu.
"Lepaskan aku!" Eshter terus berontak.
"Zayn! Cepet iket tangannya!"
Dengan segera, Zayn mengambil tali tambang yg telah mereka siapkan, lalu mulai mengikat tangan Eshter ke belakang. Tak lupa, kakinya pun ia ikat karena dikhawatirkan gadis itu akan lari.
"Apa ini?!! Lepaskan aku!!! Zayn apa yg kau lakukan????"
"DIEM!" Suara menggelegar Zayn seketika membuat Eshter menciut.
"Beres!" April tersenyum miring saat melihat posisi Eshter yg nampak tak bisa berkutik.
"T-tolong lepaskan aku... Apa yg kalian inginkan???"
April mengangkat dagu Eshter menggunakan jari telunjuknya. "Eshtershivlithian Elona, seorang Putri dari Raja yg bernama Aragonolan Lithian, sekarang lagi duduk lemah tepat di depan mata gue."
Eshter terbelalak. Dari mana April tahu akan hal itu? Bahkan dia saja tidak pernah memberi tahu Ava tentang nama ayahnya. "A-apa maksudmu?"
Dagu yg tengah April pegang itu, dihempaskannya begitu saja, membuat gadis yg tengah terikat itu tak bisa menahan tubuhnya dan kini terhuyung ke belakang. "Ipi miksidmi???? HALAH! Gue tau Lo bukan manusia bumi, dan gue tau tentang kekuatan yg Lo punya! Denger-denger, ada cara supaya semua kekuatan Lo itu bisa pindah ke gue!"
Eshter meleguk ludahnya.
"Dengan cara nyerahin diri Lo ke setan! HAHAHAHHAHAHAHHA!!!" Tawanya menggelegar ke seluruh penjuru ruangan.
"T-tidak! Aku tidak punya kekuatan apapun! Lepaskan aku!"
"Heh! Lo mau tau gak kenapa punggung gue yg udah dibikin patah sama Lo itu, bisa sembuh dengan cepat?" Diamnya Eshter, membuat April melanjutkan ucapannya, "Dengan bantuan setan! Dan.... Setan itu minta imbalan sama gue." Seringaian nampak jelas di wajah gadis itu, "Setan itu kebetulan bisa tau kalo Lo bukan manusia bumi. Yaaa.... dengan kepintaran gue tentang mempelajari hal hal yg menurut orang gak masuk akal, akhirnya gue cari tau dan gue bisa tau siapa Lo, dari mana asal Lo, dan hal lainnya. Pinter kan? Jadi, Lo gak perlu ngeles lagi kalo Lo itu manusia bumi! Karena apa? Gue gak akan percaya sama alesan Lo! Gue udah tau!"
Mata Eshter semakin berkaca-kaca. Ia sangat takut sekarang.
"Oh ya! Tentang si setan itu... Dia minta imbalan tumbal buat dia bertahan hidup. Dan, dia nyaranin Lo buat jadi tumbalnya. Gue makin setuju pas tau kalo kekuatan Lo itu nantinya bisa pindah ke gue. Gimana? Lo tertarik kan jadi tumbal? Hahahhahahaha!"
KAMU SEDANG MEMBACA
A World Of Different Dimensions
Fantasia(Completed) Entah bagaimana bisa, saat terbangun dari tidurnya, seorang wanita dari dimensi lain seperti dimensi negeri dongeng, berada di dalam kamar seorang wanita berparas tampan yg memang hidup di zaman sekarang. Ia jadi harus menyesuaikan diri...