Ava : 1... 2... 3... Senyum!
***
Author's Pov
"Menyingkir dari tubuhku!"
"Ebuset! Sejak kapan Lo ada di situ???" Bukannya menyingkir, justru Ava malah tetap diam di atas tubuh Eshter. Lagi-lagi, wajah Eshter selalu saja menarik perhatian Ava untuk terus dipandang.
"Ava kau--" Melihat Ava yg tengah memandanginya, entah mengapa membuat makian yg hendak Eshter keluarkan jadi tersendat.
Alhasil, kini mereka bertatapan dalam diam dengan posisi yg cukup enak dipandang mata. Bertindihan.
DUAR!
"Ahhh!" Suara petir mengejutkan mereka berdua. Dan saat itulah, mereka pun tersadar.
"Menyingkir!" Eshter mendorong tubuh Ava hingga terpental ke samping.
"Biasa aja dong!"
"Tubuhmu sangat berat! Kenapa kau tidak menyingkir tadi?!"
"Orang tangan Lo meluk pinggang gue, gimana gue mau bangun!"
Menyadari hal itu, Eshter pun merasa sedikit canggung. "Itu tadi--"
"Bilang aja Lo mau deket-deket sama gue kan???"
"Ish! Tentu tidak! Aku hanya--"
"Udahlah... Gak usah ngeles!"
"Jika aku menahanmu, lalu kenapa kau tidak meronta untuk bangun??? Kau sendiri suka dekat denganku bukan???"
Jika dipikir-pikir, tadi Ava memang bisa saja memaksa untuk bangun. Tapi entah kenapa, hal itu tidak ia lakukan.
"Kenapa diam?!"
"Ck! Udah! Pokoknya sekarang terserah Lo mau tidur di kasur ini atau di mana! Gue mau ke kamar Oma! Bye!" Ava bangkit dan berjalan menuju pintu.
DUAR!
"Ahh!!! T-tunggu!"
Pintu sudah terbuka, Ava juga sudah mulai melangkahkan kakinya keluar. Tapi ia kembali menoleh saat Eshter memanggilnya. "Apa?!"
"Aku takut sendirian di sini. Di luar juga sedang hujan lebat."
"Bukannya Lo jelmaan setan ya? Ngapain takut?"
"Apa?! Beraninya kau! Aku manusia!!!"
"Iki minisiyi. Hilih. Mana ada manusia nyeremin kek Lo!"
"Ishhh!!! Jangan pergi dan tetap di kamar ini! Atau aku akan--"
"Apa? Lo mau apa?"
"Aku akan menyuruh tuan snake tadi untuk mematukmu!"
(Btw thank's buat kamu syuu831 yg udah ralat kata tuan snack 😙)
"Oh tidak... Aku takut sekali eperibadehh!"
"Kau ini sangat menyebalkan! Aku tak main-main! Bisa saja aku memanggilnya sekarang! Bahkan aku juga akan memanggil binatang yg lainnya!"
"Panggil aja sono! Sekalian rumah ini Lo jadiin kebun binatang!" Ava kembali melangkahkan kakinya.
"Ava!" Eshter panik saat Ava benar-benar akan pergi.
"Mau ngambil minum doang elah! Tunggu sini!"
Ia kembali tenang. "Kau akan kembali lagi???"
"Gak janji!" Ava pun akhirnya pergi. Ia memang akan mengambil minum.
KAMU SEDANG MEMBACA
A World Of Different Dimensions
Fantasi(Completed) Entah bagaimana bisa, saat terbangun dari tidurnya, seorang wanita dari dimensi lain seperti dimensi negeri dongeng, berada di dalam kamar seorang wanita berparas tampan yg memang hidup di zaman sekarang. Ia jadi harus menyesuaikan diri...