"Hapus postingan itu sebelum dia dicari orang!"
"Ck!"
***
Author's Pov
"Kau membawaku ke toko ini?" Eshter tertegun saat dirinya sadar bahwa mobil ini sudah terparkir di bagian kanan toko.
"Turun!"
"Kenapa kau membawaku ke sini??? Apa kau akan membelikan gaun itu untukku??????? Kau serius????" Eshter benar-benar tak menyangka.
"Banyak ngomong Lo! Cepet turun atau gak jadi beli!"
"Baik, aku turun! Tapi tolong buka sabuk ini." Eshter menarik-narik sabuk pengaman yg menahannya untuk keluar.
"Heran, gak bisa bisa!" Dengan sangat terpaksa, terpaksa loh ya ini, Ava pun membukakan sabuk itu.
"Untuk apa menggunakan ini? Aku tidak akan terjatuh jika tidak memakai sabuk ini!"
"Taat peraturan, bege! Tar ditilang! Katrok Lu!"
Eshter hanya bisa manyun. Tapi, hatinya masih senang saat tahu bahwa Ava akan membelikan gaun itu.
Setelah membuka sabuk pengaman, mereka pun keluar mobil dan langsung memasuki butik tersebut.
"Waahhh... Sudah lama aku tidak melihat gaun dari jarak dekat." Mata Eshter berbinar.
"Itu yg Lo pake waktu tiba-tiba bangun di kamar gue, bukannya gaun?"
"Itu hanya gaun tidur! Lagipula gaun itu sudah usang! Ibu tidak mengizinkanku membuangnya. Katanya, itu pemberian seseorang. Aku tak tahu dia siapa."
"Yaudahlah! Sekarang cepet kalo mau beli! Gue mau ke rumah Roy! Gara-gara Lo, jadi telat dah!"
"Ck! Hanya rumah temanmu, bukan rumah seorang raja!"
"Ya tapi mereka udah nungguin! Cepetan deh!"
"Iya iya! Di mana pemilik toko ini? Aku ingin gaun yg itu!" Tunjuknya pada gaun berwarna putih ke biru-biruan.
"Mbak!" Panggil Ava pada seorang mbak-mbak semok. "Dia pengen gaun itu." Ucapnya saat si karyawan sudah berada di dekatnya.
"Baiklah. Dibungkus?"
"Enggak. Makan di sini."
"Ahahaha." Si mbak tertawa garing. "Mas nya bisa aja."
Sudah biasa Ava dipanggil mas. Lelah tidak, hanya terkadang kesal saja.
"Aku ingin memakainya sekarang." Celetuk Eshter tiba-tiba. Sedari tadi, dirinya sibuk mengelilingi patung manekin yg dipakaikan gaun itu.
"Lo yg bener aja! Kita mau main doang, bukan pesta. Nanti ajalah!"
"Tidak! Aku ingin memakainya sekarang!" Eshter menghentakkan kakinya sebal.
"Nanti Lo diliatin!"
"Biarkan saja! Pokoknya aku ingin memakainya sekarang! Aku bosan memakai baju kaos mu ini!" Tunjuknya pada kaos oblong Ava yg ia pakai.
"Masih mending dikasih baju!"
"Bibi! Aku ingin membeli yg ini, dan langsung dipakai dari sini!" Ucapnya pada si mbak karyawan.
Karyawan itu cengo. Dikira pembantunya kali ya, manggil bibi. "B-baik. Silahkan gunakan fit room di sebelah sana. Sebentar ya, saya lepas dulu gaun ini dari manekinnya." Dia pun sibuk melepaskan gaun tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
A World Of Different Dimensions
Fantasy(Completed) Entah bagaimana bisa, saat terbangun dari tidurnya, seorang wanita dari dimensi lain seperti dimensi negeri dongeng, berada di dalam kamar seorang wanita berparas tampan yg memang hidup di zaman sekarang. Ia jadi harus menyesuaikan diri...