COLD BOY - 13. tawuran

286 75 52
                                    

Klik bintang yang ada di pojok bawah ya teman^^

[Happier - Olivia Rodrigo]

Typo's everwhere

"Bukan kamu yang menyakiti, tapi aku yang terlalu berharap akan hal yang tidak pasti"

Cold boy
.
.
H a p p y | R e a d i n g

🌻🌻🌻

Deanda berlari ngiprit menuju kelas, lalu ia duduk sejenak di bangku nya untuk mengambil nafas. ngos-ngosan dari kantin lari ke kelas, lalu ia mencari barang spesial untuk siapa guys? Siapa lagi kalau bukan?

Dimas.....

Anna yang sedang bermain game dan Selina yang tengah bermain tiktok kini memandang bingung kearah sahabatnya. Saat Deanda beranjak keluar kelas Anna lebih dulu menarik kerah bajunya membuat Deanda melangkah mundur.

"Mau kemana lagi?" Tanya Anna berdecak pinggang seperti mak-mak.

"Mau kacih ini ehehe" jawab Deanda sambil cengengesan menampilakan sederetan gigi dari mulut imutnya. Lalu ia menyatukan kedua telapak tangan didepan wajah.

Huft. Sudahlah Anna pasti kalah kalau liat wajah memelas Deanda kayak gini. Ni bocah emang paling pinter kalau disuruh pasang muka sedih.

"Oke, cepetan ya bentar lagi masuk"

"Sip" Deanda mengajungkan tanda oke dengan jari jemarinya.

"Dimas pasti suka.." batinnya dalam hati.
.
.
.
.

Dimas dan teman-temannya sekarang sedang berada di rooftop kembali menikmati sebatang rokok.

Dimas dengan menikmati berdiri di pojok rooftop melihat sekolah dengan hebusan angin kencang.

Jangan sampai ada yang ngagetin Dimas, bisa habis dia jatoh kebawah karena posisi Dinas benar-benar dipojokan. Teman-teman Dimas sedang asik dengan urusannya masing-masing. Ada yang tidur, ada yang lagi nge-game istilah bahasa anak sekarang mabar dan yang lainnya.

"Dimas!!"

"Anjing" Grab.

Dimas meraih aspal apa saja yang dapat jadi pegangannya sebelum tubuhnya ini jatuh kebawah. Teriakan melengking membuat Dimas terlonjak kaget.

Dimas mutup matanya sejenak sambil menetralkan detak jatungnya dan nafas yang memburu. Perlahan ia membuka mata untuk memastikan bahwa dia tidak melayang dan sedikit lagi menyentuh tanah yang ada dibawah.

Deg.. deg..

Mata Dimas kembali bertemu dengan tatapan mata Deanda. Ternyata pegangan yang ia raih adalah tubuh Deanda. Mereka saling mendekap dengan sorot mata yang saling bertabrakan.

Setelah Dimas sadar ia langsung mendorong tubuh Deanda ke lantai.

Brakk

"Aww! Dimas sakit banget!" Ringisnya.

"Hahaha"

"Duh sakit kan"

"Awas jatoh"

"Telat! Udah jatuh goblok"

COLD BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang