COLD BOY - 24. kebutik

329 52 89
                                    

Klik bintang yang ada di pojok bawah ya teman^^

Typo's everwhere:)

Cold boy
.
.
H a p p y | R e a d i n g

Klik bintang yang ada di pojok bawah ya teman^^

Typo's everwhere^^

Cold boy
.
.
H a p p y | R e a d i n g

🌻🌻🌻

"HALLO PARA JAGOAN DELVAROS!!" Teriak Ahmad sok gaya. Ia baru saja memasuki bescamp diikuti anggota inti lainnya sambil menenteng jaket hitam kebanggan mereka. Sudah menjadi kebiasaan mereka ketika pulang sekolah bukanlah rumah yang dituju melainkan bascamp 'Delvaros'.

"Buset dah, mulut lo mengalahkan toa mesjid anjir!" Jawab Raka sambil mengusap telinganya.

"Suka - suka gue dong." jawab Ahmad sambil membuka botol minum dan meneguknya hingga tandas. Teman nya yang lain langsung mendudukan bokong mereka di sofa.

"Bang Dimas mana?" Tanya Cecep, pada anggota lainnya.

"Lah? Belum sampai tu anak?" Bagas malah bertanya balik. Raka disana pun menggelengkan kepala.

"Tapi tadi Lia ngirim pesan. katanya gue--," ucapan lelaki itu dicelah oleh Raka.

"Lo ga usah khawatir, disamping Lia itu ada Dimas ga akan ada yang berani macem-macem." jawab Raka, menepuk pundak lelaki itu. Bagas pun langsung menatap tajam wajah lelaki itu.

Vano mengikuti arah pandang Bagas, membuat ia tersenyum geli. "Santai kali wak, ngga akan ada yang rebut Lia dari lo." ucapnya. Membuat sang empu langsung memaling kan tatapannya.

"Waduh waduh, ceritanya ada yang cemburu nih." Sambung Rizal cekikikan.

"Diem lo!" Sarkas Bagas sambil melemparkan sisa kulit kacang yang ada di meja, tepat mengenai wajah Rizal.

"Dahlah, gue pergi dulu." Pamit lelaki yang menghawatirkan Liana tadi, tapapan Bagas langsung menajam kepada lelaki itu, namun ia tidak perduli cepat saja ia meraih jaket dan kunci motornya yang terletak di atas meja, kemudian berlalu pergi meninggalkan bascamp.

.....

Setelah mereka membuka masker, Dimas tersenyum smrik.

"AYO KAK DIMAS HAJAR..!!" Liana dari arah belakang Dimas berlari, siap ingin memberikan bugeman pada segerombolan lelaki bermasker itu. Namun tangan Dimas langsung mencekal pergelangan gadis tomboy itu dan menariknya hingga menubruk dada bidang Dimas.

Liana menaikkan sebelah alisnya, lalu bertanya pada Dimas. "Naon ih?"

Dimas memutar badan Liana menghadap para anggota bermasker itu, ia terngaga lebar di detik kemudian senyumnya langsung merekah.

"Jadi lo-" belum sempat Liana meneruskan ucapannya. Terdengar suara serine mobil polisi semakin lama suara itu semakin mendekat.

Ninuninu... niwniw... ninuninu..

"siapa yang hubungi polisi?" Tanya Liana, menoleh dan sedikit mendongak menatap raut wajah datar kakaknya itu.

polisi itu yang kini sudah turun di lapangan tempat Dimas dan anggota bermasker itu berdiri.

"Permisi saya dari kepolisian, ada yang beritahu saya bahwa terjadi perkelahian disini. Apakah benar?" Tanya polisi tersebut seperti yang dilihat mereka (polisi) seperti tidak terjadi apa-apa.

bahkan keadaan mereka semua tidak ada yang babak belur, semuanya malah dengan santai bercengkrama.

"Menurut lo," ujar Dimas dengan santainya padahal di hadapannya sekarang ini adalah seorang polisi. Anggota bermasker itu tertawa kecil melihat Dimas seperti sedang menantang kepolisian.

COLD BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang