Klik bintang yang ada di pojok bawah ya teman^^
Typo's everwhere:)
Cold boy
.
.
H a p p y | R e a d i n g🌻🌻🌻
"Dimas" lirih Deanda.
"Mau mati langsung ke tengah jalan, kalau cuma kelindes kaki doang percuma!" Ucap Dimas sinis. Deanda gadis itu terngaga.
Nyuruh gue mati?
"Dea ka-kamu gapapa?" Tanya Nichola sambil memeriksa kaki Deanda yang di tendang Dimas tadi.
Sebenarnya Dimas bukan sengaja menendang kaki gadis itu, tadi ia melihat ada pengendara motor yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi. Kalau Dimas tidak menyingkirkan kaki Deanda otomatis kaki gadis itu akan terlindas ban motor.
"Dea lo gapapa?" Ucap Liana baru saja menghampiri mereka.
"Kaki aku sakit, di tendang Dimas" jawab Deanda setengah menangis.
"Cengeng" ucap Dimas memandang ke arah lain. Liana menatap sinis ke arah Dimas, merasa di tatap Dimas langsung memalingkan pandangannya.
"Kenapa motor butut lo?" Tanya Dimas dengan kedua tangan di saku celana, baju yang di keluarkan serta kancing terlepas semua sehingga menampilkan kaos hitam polosnya. Rahang yang begitu tegas.
Nichola yang tadi nya sedang berjongkok kini ia berdiri menghadap Dimas dengan menunduk.
"Lupa Nicho ser-servis bang." jawab Nichola, Dimas tersenyum smrik memandang wajah Nichola, lalu tatapannya jatuh pada Deanda. gadis itu masih meringis.
"Udah ngga usah lebay, untung kaki lo ga patah" ujar Dimas, membuat Liana dan Deanda mendongakkan kepalanya.
"Kaka ngga liat?! Sampe biru gini kaki nya! Ih sumpah ya, punya abang kok kasar banget!" Kesal Liana pada Dimas.
Dengan malas, Dimas berjongkok tepat di hadapan Deanda. membuat gadis itu sedikit mendongak, tanpa babibu Dimas langsung mengangkat tubuh Deanda ala bridal style.
Liana dan Nichola menganga tidak percaya apa yang mereka lihat. Kemudian Dimas membawa Deanda masuk ke dalam mobilnya, Liana spontan langsung memukul lengan Nichola hingga lelaki itu meringis.
"Anjay!! Abang gue ternyata masih punya hati! Aaaaa!!" Teriak gembira Liana.
"Aduh... Lia, sa-sakit tau" keluh Nichola.
"Eh, maaf maaf refleks" jawabnya terkekeh.
Brum.. brumm...
Terdengar suara derum motor, dari ujung sana. Membuat Liana dan Nichola langsung memalingkan pandangannya. Suara knalpot yang berpotensi bikin ibu - ibu hamil mendadak melahirkan di tempat.
Deru suara motor itu semakin mendekat dan asap motor itu bahkan sudah mengepul dimana-mana.
"Gawat!"
Segerombolan lelaki bertopeng dengan pakaian serba hitam membawa berbagai macam balok serta besi ditangannya.
Liana gadis itu bukannya takut, ia malah merentangkan tangannya sambil mengerakkan tubuhnya guna merenggangkan otot-otot tangannya, lalu menggerakkan kepalanya ke kanan bawah dan ke kiri bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD BOY
Teen Fiction⚠️SEBELUM BACA FOLLOW DULU YA!⚠️ Bagaimana jadi nya jika seorang wanita yang memulai duluan untuk mengejar lelaki? Ini mengisahkan tentang perjuangan Deanda Putri Auriga gadis cantik dan keras kepala yang sangat ingin mendapatkan lelaki dengan sejut...