Cold boy
.
.
H a p p y | R e a d i n g🌻🌻🌻
Basecamp Delvaros.
"Maksud lo, diantara kita ada penghianat?!" Sela Erik dingin.
"Masa sih, gue ga yakin. Lagian hubungan kita disini baik-baik aja sama anggota yang lain." Timpal Vano, ia tidak yakin dengan apa yang diucapkan Bagas barusan. Anggota yang lain pun menganggukkan kepalanya setuju dengan perkataan Vano.
Dimas mengerutkan keningnya mendengar ada keributan di basecamp, langkahnya semakin melebar. Tapi pikirannya malah kearah yang lain. Kenapa bisa kebablasan sih, padahal sekuat mungkin ia menahan keimanannya.
"Akkhh...!" erangnya.
"Ada apa?" Tanya Dimas pada anggota Delvaros dan keenam sahabatnya itu yang sedang berkumpul di ruang utama. Setelah menjenguk Raka mereka langsung bergegas ke markas malam ini.
Ahmad segera menoleh melihat kedatangan Dimas.
"Maksud ucapan Raka di rumah sakit tadi apa?" Tanya Ahmad tiba-tiba.
Dimas masih menatap semua orang yang ada disini dengan tatapan meminta jawaban.
"Mati dibalas mati." Sela Erik.
"Lo ngga nyembunyiin sesuatu dari kita kan Mas.."
"Menurut lo?" Ketuanya itu malah bertanya balik pada anggota Delvaros.
"Ngga sih bang," jawab salah satunya.
"Yaudah." Jawabnya santai sambil meneguk minuman yang terletak di atas meja tepat di sebelah ia bediri sekarang. Ia meneguk minuman itu hingga tandas dengan sebelah tangannya disaku celana.
"Jadi yang mati siapa sih?" Tanya Ahmad menatap tajam Dimas.
"Bapak lo," jawab Bagas ketus.
"Lah anjing, bapak dia kan emang udah lama meninggal." Sahut Vano sambil menikmati choki choki yang ia pegang di tangan kanan nya.
"Di datengin bapaknya baru kapok lo pada." sambung Erik sambil melirik bulu kuduk nya merinding.
"Ishh kalian mah... LANGIT BISAKAH KAU TURUNKAN BAPAKKU, AKU LELAH MENJADI ANAK YAETIM." ujar Ahmad menatap keatas atap, semua temannya menatap ia sambil menghembuskan nafas kasar.
DUAR!!!
petir tiba-tiba menggelegar mengagetkan semua anggota. "mampus loh Mad, ditandain yang maha kuasa." ujar Vano mendelik ngeri ke arah Ahmad yang tengah menggigit jari - jari tangan nya lelaki itu menelan salivanya kasar.
"ngotak lo Mad, semua ini milik Tuhan kenapa malah minta ke langit bego." sambung Erik ikut menakut-nakuti Ahmad.
"Mad.." panggil Rizal lirih.
"apaan anjing." sergahnya dengan wajah panik.
"lo takut..?"
"iya lah bego, yaallah Ahmad ga-ga sengaja serius."
"haha mampus lo!" ucap Erik sambil mengulum senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD BOY
Teen Fiction⚠️SEBELUM BACA FOLLOW DULU YA!⚠️ Bagaimana jadi nya jika seorang wanita yang memulai duluan untuk mengejar lelaki? Ini mengisahkan tentang perjuangan Deanda Putri Auriga gadis cantik dan keras kepala yang sangat ingin mendapatkan lelaki dengan sejut...