25. Chapter 25 : D-day War.

40 5 0
                                    

halooo halooooo, aduh ini gimana kabarnya? baik kan? heheheheh.

aah ini part warnyaaaaa! semoga nyambung deh hehehehe.

di mulmed ituu itu Natasya mau ikut war geng, cakep banget ya... mau tukeran euy.

udah ah, kalian baca yoks ❤❤❤

happy reading bosque!!

●●●

Pukul 14.30 di markas Ragella.

Saat ini, Natasya tengah berada di markas Ragella berkumpul dengan anggota inti maupun anggota biasa Ragella. Beberapa dari mereka semua yang berada di dalam markas sedang merapalkan banyak doa, agar diberikan kemenangan oleh-Nya.

Jordan, Natasya, dan anggota inti Ragella sedang menyemangati satu sama lain di sebuah meja yang biasa mereka pakai untuk mendiskusikan suatu hal.

"D-day gais" Ucap Alan.

Mereka semua mengangguk tanpa terkecuali.

"Bisa?" Tanya Jordan - sang pemimpin.

Mereka semua mengangguk tanpa terkecuali.

"Cha, Bisa?" Tanya Jordan pada Natasya.

Natasya mengangguk yakin mendengar pertanyan Jordan. Ya, Natasya yakin kepada dirinya, Ia bisa mengalahkan Xaiver.

"Yakin Dan, 100% yakin." Yakin Natasya. Jordan tersenyum tulus.

"Bagus, hebat Cha" Puji Jordan. Natasya menatap manik mata Jordan sambil memberikan senyum penyemangat untuknya. Dan, Jordan sadar itu, Ia pun sebaliknya memberikan senyum penyemangat untuk Natasya.

Anggota inti Ragella yang melihat itu mendengus. "Cailah, masi aja sih Dan bucin bucin lo, kita pada tegang nih" Itu suara Richard.

Jordan yang mendengar pun menoleh ke arah Richard. "Lo kalo iri bilang Chard, biar gue cariin cewek." Ucap Jordan.

"Ah males banget cewe yang lu cari kaga jelas semua ambekan, gada yang kaya Natasya gitu cool keren," Ucap Richard.

"Banyak mau nya lu jamal," Ucap Ronald sambil menoyor kepala Richard.

"Udah udah, kok lo pada ribut dah? Aturan itu saling semangat" Ucap Natasya.

"Tau tuh, si bararangsat Richard n Ronald" Ucap Alex.

"Bacot luh" Kesal Ronald. Semuanya tertawa mendengar ucapan yang terdengar kesal.

Natasya menggelengkan kepalanya heran. Ada ya, orang yang mau War masih ketawa-ketiwi, Ragella doang kayanya.

"Gue mau ngomong, bisa dengerin gue dulu?" Tanya Natasya.

Seketika atmosfer disana berubah mencekam setelah Natasya mengeluarkan kalimat tersebut.

Anggota inti Ragella mempersilahkan Natasya untuk mengucapkan apa yang ingin ia ucapkan.

Natasya mengangguk. "Kita lawan Xaiver. Lo semua udah pada tau Xaiver kan lah? Kekejaman dan kelicikannya diatas rata-rata." Awal Natasya.

Dari awal mendengar tuturan Natasya Ragella sudah tau arah ini akan kemana. Jadi, mereka harus mendengarkan Natasya secara serius.

"Disini gue gamau lo pada kenapa-napa, dan anggota lain gue gamau mereka kenapa-napa. Ya gue tau, ini War pasti akan ada bonyoknya, gue ga masalah untuk itu. Tapi, seperti apa yang gue bilang kemarin lalu, Xaiver pasti bakal bawa senjata, entah senjata apapun itu, tapi itu tetep bahaya buat lo semua, dan sampe senjata itu kena disalah satu dari kalian, gue marah. Kita gapapa kalah, asalkan jangan diantara kalian ninggalin Ragella dengan mati di tangan busuk ketua Xaiver itu." Ucap Natasya.

NATASYAJORDAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang