14 part

124 26 0
                                    

Malam hari

Jisung berjalan dengan kaki pincang sedangkan Minho hanya mengikuti nya dari belakang.jisung pun duduk di kursi yg ada di kamarnya.

" Kakimu sangat bengkak.aku tidak tahu itu karena berat badan mu,atau karena keseleo." Jisung yg mendengar perkataan nya Minho lansung berhenti mengurut kaki nya dan menatap lawan bicaranya.

" Apa kaki ku besar sekali? Sepertinya aku terlalu banyak makan akhir-akhir ini,apa aku harus mengurangi nya sedikit?." Minho menghela nafas panjang mendengar perkataan nya jisung yg mempercayai perkataan nya

" Tidak jelas apa karena kebanyakan makan atau keseleo,tapi kamu yg pertama di kuil Dali." Minho mengeluarkan obat dan memberikan kepada jisung." Ini adalah obat  yg di buat oleh jeongin,bisa di minum atau cukup oles Saja." Jelas Minho kemudian meletakkan obat itu di atas meja Deket jisung.

Tentu saja Ji-Sung senang menerima nya berarti Minho cukup perhatian kepadanya." Wahhh ini adalah salah satu alat dalam permainan di duniaku.ini sangat berguna, harganya sangat mahal.terima kasih." Ucap jisung dgn bahagia sedangkan Minho hanya diam menatap jisung.

Dgn bodoh dan polos nya jisung lansung membuka penutup obat tersebut dan menuangkan kedalam mulutnya namun....Minho menghela nafas panjang melihat tingkah nya jisung yg bodoh.

Minho mengambil obat tersebut di tangan nya jisung." Kamu bahkan tidak tahu cara pakai nya, bagaimana kamu menjalani hidup mu?." Minho pun ambil duduk di sebelah jisung

" Aku sudah bilang kepada mu,aku melintas waktu kesini.kami tidak punya barang ini di dunia kami saat ini,ngak ada yg pake, dunia udh canggih." Lagi-lagi Minho mengabaikan perkataan nya.

minho mengangkat kaki Ji-Sung yg keseleo itu dan di letakkan di atas pahanya.

" Pelan-pelan." Ucap jisung karna Minho melepas sepatu nya Tampa perasaan.minho dan dingin nya

" kamu pikir orang-orang akan percaya dgn kata-kata mu." Jisung lansung memukul Minho karna Minho menekan kaki nya yg sakit

" Pelan-pelan!. Bangs." Hampir saja Ji-Sung mengutuk minho

" Dgn batu lima warna kembali pulang,bagiku terdengar sebagai sesuatu omong kosong." Ucap Minho karna masih tdk percaya dgn apa yg pernah jisung cerita kan kepada dirinya apalagi tentang batu lima warna yg bisa membawanya pulang.

" Susah lebih baik?." Tanya Minho saat sudah selesai mengoleskan obat di kaki Ji-Sung

" Ini bukan omong kosong.aku sudah bilang kepada mu,aku mengikuti seekor kucing yg memakai batu lima warna sehingga sampai ke sini.kamu juga memakai nya." Jisung pun mendapat ide." Bagaimana kalau.." Minho lansung menatap jisung dgn tajam." Kamu memberikan nya untuk ku." Minho menurunkan kaki Ji-Sung dgn paksa membuat jisung mengasuh kesakitan

" Kamu bener yakin batu ini bisa membawa mu pulang?.

" Tentu saja.aku hanya perlu mengumpulkan kelima batu itu.kasihani lah aku.... berikan padaku."

" tunggu sampai kamu mendapatkan empat yg lainnya.baru aku akan mempertimbangkan nya,apa aku harus memberikan nya padamu."

" Sungguh? Kamu harus memegang kata-kata mu." Jisung mengangkat tangan nya Minho." Berjanji lah padaku.ayo cepat." Minho menarik tangan nya

" Aku bilang,aku akan mempertimbangkan,aku belum memastikan." Jisung lansung membuang muka

" Baiklah.aku akan minta yg satu kepada zhi'er." Ujarnya dgn tersenyum.mendengar nama zhi'er Minho lansung menatap kearah jisung.

" Lebih baik kamu berhati-hati padanya.

" Dia ngk jahat kok.

" Terserah kau saja." Minho pun pergi meninggalkan jisung seorang diri.

I'm A pet at dali templeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang