I'm A pet at dali temple

hewan peliharaan

Sepanjang perjalanan jisung tak henti-hentinya melihat kearah luar.

" Woh sangat cantik.aku bisa merasakan naik kareta kuda.kareta nya bagus."- ucap Jisung ke jeongin yg berada di samping nya."Hay apa kabar mu?." Tanya Jisung sambil mengulurkan tangannya kepada Jeongin namun jeongin hanya diam karena tidak mengerti dgn mksd uluran tangan nya jisung

" Cara kalian menyapa di sini, seperti ini?."-jisung melambaikan tangan nya." Hay...atau seperti ini."- jisung menggengam salah satu tangan nya dan di satu kan ke telapak tangannya yg sebelah kiri. Ngerti la yah gimana cara orang kasih salam ke pendekar.

Jeongin akhirnya angkat bicara yg sedari tadi diam. Aku mau bertanya kepada kamu."- jeongin pun mengambil sesuatu di dalam tas bawaan dan memperlihatkan sesuatu kepada jisung." Apa kau tau obat apa ini?."- jisung  mengambil alih obat tersebut dan mengendus nya.

" Ini,tampak seperti yg ada di dalam sup ayam.tapi..seperti nya juga bukan.

" Kau bahkan tidak tahu sesuatu yg sederhana seperti ini,"-ucap jeongin dgn meremehkan jisung." Tapi tuan menyuruh mu menjadi asisten ku."- menatap kearah jisung." Tidak masuk akal.kecuali,tuan memiliki alasan yg membuat mu harus berada di kuil Dali.

" Jeongin,kau benar-benar hebat.kau bisa menebaknya.

" Kenapa?."- tanya jeongin dgn bingung

Dia tidak boleh tahu kalau aku adalah Tupai wangian. atau,aku akan langsung di buat menjadi kantong wangi-wangian. Batinnya Han

Jisung lansung memberi senyuman ke jeongin agar tidak di curigai.

" Aku dan Minho, faktanya kami saling membutuhkan.hubungan saling menguntungkan. Apa kau mengerti?."- jeongin mengerutkan keningnya mencoba memahami setiap perkataan jisung sedangkan Jisung hanya tersenyum palsu kearah jeongin.

__________________🌱🐿️

Sampai nya mereka di istana. Minho, jisung, hyunjin mereka bertiga langsung mendatangi tempat kejadian.

" Hyunjin selidiki area sekitar.jangan tinggalkan satu petunjuk pun.

" Baik tuan." Hyunjin lansung pergi melakukan tugas nya.jisung berpindah ke sisi kirinya Minho sambil menatap serius ke Minho.

Ada jejak kaki tiga orang.di lihat dari ukuran.ada bekas lumpur. Ini pasti miliki pengawal yg terluka. Dan dua jejak kaki yg lebih kecil, satu nya milik pelayan istana,dan satunya milik tersangka.pada saat tersangka menyerang pengawal istana, secara kebetulan, pelayan istana datang."-
jisung mengikuti Minho dari belakang saat Minho berhenti melangkah mata jisung tertuju ke batu lima warna miliknya minho,berniat untuk mengambil nya lagi.

"Apa yg harus aku lakukan untuk mendapatkan baru itu."- batin jisung

Minho menatap ke jisung membuat jisung kaget karna terlalu fokus menatap batu lima warna.minho melangkah menuju ke arah jisung.

" Mau ngapain kamu?."- jisung terus mundur dan dgn pelan Minho memegang bahunya jisung kemudian menyentuh kepala jisung.

Tingginya,seharusnya tidak beda jauh."-batin Minho.

Tangannya Minho lansung berpindah menyentuh wajah jisung sampai ke daun telinga. Membuat jisung senyum sendiri.minho menahan leher jisung dan membuat jisung mengikuti langkah kaki nya yg mundur mengikut jejak darah di lantai.

Apa yg harus aku lakukan."- batin jisung yg sudah gelisah di tambah lagi jarak di antara mereka cukup dekat.dan Minho menatap kearahnya.membuat jisung mikir yg lain.

Dengan petunjuk ini, mereka berdua bergumul." Batinnya Minho

Pria masa lampau begitu terus terang.tidakkah Merry mempertimbangkan situasi nya?."- jisung menunduk kan kepada karna malu.

Tiba-tiba Minho mengubah posisi berdiri mereka.minho sedikit mencondongkan tubuhnya jisung.pikiran jisung semakin liar di buat nya.

Pria ini, benar-benar sangat paham posisi berciuman. Batin jisung.

Salah satu dari mereka,terjatuh karena tersandung badan pengawal ini.batin Minho

" Hey...aku tau posisi seperti ini sangat menggairahkan."-ucap jisung dgn tersenyum malu."tapi,menurut ku ini terlalu cepat.kita harus saling mengenal terlebih dahulu."- lanjut jisung dgn sedikit menundukkan kepalanya karna malu.

Walaupun jisung tidak pernah pacaran.ia selalu di larang oleh kakeknya.tapi sekarang tdk ada yg akan melarang dia untuk berpacaran.

Di dunia nya banyak juga yg mencintai sesama jenis jadi jisung tdk keberatan dgn hal itu.apa lagi dgn pria setampan ini yg sudah berdiri di hadapannya sekarang.

Minho tidak terlalu memperdulikan perkataan jisung dan menganggap nya seperti angin berlalu.karna pikiran Minho lagi fokus dgn tugas nya untuk menyelidiki kasus pembunuhan tersebut.minho menjauhkan jisung dari dirinya.

Pembunuh itu... setelah membunuh nya ia keluar kearah pintu masuk,tapi jejak kaki nya menghilang di sini."- Minho memejamkan matanya dan berpikir.

Kejadiannya mungkin seperti ini.....

Jisung lansung sadar saat melihat Minho memejamkan matanya."- hey..tadi itu kamu hanya memanfaatkan aku?."- tanya Jisung tdk terima

" Dasar bodoh.gila." setelah mengatakan mengutuk minho jisung langsung pergi meninggalkan Minho di situ karna saking keselnya ke Minho.

Tak lama jisung pergi Hyunjin pun datang menghampiri Minho.

" Tuan,tuan aku menemukan ini.aku tidak tahu jika jeongin menemukan sesuatu di balai pengobatan."- jelas hyunjin. Minho mengambil benda tersebut dan meneliti benda tersebut.

Hyunjin melihat sekitar namun tidak menemukan jisung di sana." Kemana tuan Ji?.

" Antar dia pulang dulu.jgn sampai dia melarikan diri.

" baik.

Di sisi lain Jisung berjalan tanpa arah tujuan.ia masih kesal sama minho.tiba-tiba jisung tersenyum karna menemukan.

" Bukankah ini pohon buah 🍑 waktu itu? Aku mau makan buah 🍑 itu,waktu itu kan di buang sama hyunjin."- jisung kesel kalo mengingat momen itu.jisung mendekati pohon 🍑 dgn hati senang.

karna pohonnya rendah dgn sekali lompat jisung dapat mengambil buah 🍑 tersebut.

Di sisi lain

Changbin,salam yg mulia."- ucap changbin dgn memberi hormat kepada putra mahkota

" Bagaimana perkembangan di kuil Dali?.

" Orang-orang kuil ada di sini, sedang memeriksa tempat kejadian.

" Baru beberapa hari,tapi sudah ada tiga insiden di istana.perhatikan pergerakan kuil dali.ketika pembunuhnya telah di ketahui,aku akan langsung menghukumnya.

" Baik yg mulia.

SEO changbin pengawal setia bangchan dari kecil sampai mereka tumbuh besar bersama.