26. Akhirnya

5 1 0
                                    

Seminggu kemudian, tepat di hari ke-16 Kysa di Wisma Nusantara. Dhiren mendapatkan kabar dari mama bahwa Kysa sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Dhiren memaksa mama supaya dia saja yang menjemput Kysa di sana dan membawa Kysa pulang ke rumah.

Karena Dhiren yang memaksa, akhirnya mama menyetujui paksaan Dhiren. Dia pun segera bersiap-siap menggunakan pakaian yang rapih untuk menyambut Kysa yang akan pulang.

Di perjalanan dia mampir sebentar ke toko bunga langganannya untuk membeli bouquet bunga. Dia memilih bunga-bunga yang indah dipandang.

Terdapat satu bunga yang mencuri perhatiannya, yaitu bunga peony. Akhirnya Dhiren meminta untuk dijadikan bouquet bunga dan segera membayar setelahnya.

Dia menunggu Kysa di lobby Wisma Nusantara, Kysa tak kunjung datang. Entah apa yang sedang dia lakukan di sana. Kemungkinan terbesar dia berpamitan ke orang-orang yang telah merawatnya.

Sebenarnya Dhiren juga menyusun sebuah rencana yang dibantu oleh mama. Dhiren meminta mama untuk mengatakan pada Kysa bahwa bapaknya tidak bisa menjemput Kysa dan memesankan angkutan online untuk Kysa.

"Mobil platnya B 3279 L ya, Nak!"

Mama mengirimkan pesan untuk Kysa dan Kysa yang menerimanya enggan untuk menjawab karena dirinya kesal tidak ada yang menyambutnya pulang.

Kysa pun berdiri di lobby Wisma Nusantara. Kepalanya sibuk ke sana ke mari mencari plat nomor yang sesuai dengan plat nomor yang diberikan mama.

Dhiren pun melihat Kysa yang sedang kebingungan di sana. Akhirnya dia segera menyalakan mobilnya dan menghampiri Kysa yang sedang kebingungan. Tepat sekali Dhiren berhenti di depan Kysa.

"Mba Kysa ya?"

Kaca mobil Dhiren buka dan suara itu membuat Kysa berhenti mencari-mencari plat nomor tersebut karena dia sangat mengenal suara itu.

"Kak Dhiren?!"

Sontak Kysa menengok ke dalam mobil itu asal suaranya. Dhiren mengerjai Kysa dengan caranya sendiri.

Kysa tersenyum dan akhirnya masuk ke dalam mobil Dhiren. Tidak lupa Dhiren memberi bouquet bunga peony yang telah dia beli tadi untuk Kysa. Kysa pun menerima bouquet bunga itu dengan perasaan senangnya.

"Aku perlu nunjukin jalan pulang ke rumah aku gak kak?"

"Gak usah. Aku tiap hari ke rumah kamu, udah khatam banget."

Dhiren sangat sering ke rumah Kysa hanya untuk sekedar mengobrol dengan mama dan bermain game bersama adik Kysa.

"Udah kamu istirahat aja, tidur yang nyenyak!"

Terlihat wajah Kysa yang masih mengantuk karena dia tidur terlalu larut malam. Akhirnya Kysa memejamkan matanya di samping Dhiren.

Sesekali Dhiren memperhatikan Kysa sambil menyetir dengan tenang. Kysa yang tidak pernah terlihat tidur di samping Dhiren akhirnya tertidur sangat lelap. Tidurnya pun tidur cantik yang tidak sama sekali menghilangkan kecantikannya pada wajahnya.

Setibanya di rumah, Kysa masih terlihat sangat mengantuk tapi dia terpaksa harus turun. Jalannya pun sempoyongan karena masih setengah sadar. Akhirnya Dhiren menjaga Kysa dari belakang sampai dia masuk ke rumahnya.

Dhiren membawa barang-barang Kysa dan membantu Kysa membuka pintu rumahnya. Keadaan gelap seperti saat Dhiren pulang waktu itu. Memang keluarga Kysa juga memberi Kysa kejutan di hari kepulangan dia ke rumah.

"Surprise"

Teriak Mama, Bapak dan Adik Kysa yang ada di ruang tamu gelap itu. Lampu pun akhirnya menyala setelah mereka berteriak.

Dhiren dan keluarga Kysa menunggu Kysa mandi di ruang tamu. Dhiren lagi-lagi disambut dengan baik oleh keluarga Kysa. Mereka mengobrol panjang lebar dan juga mama mengingatkan bahwa 2 (dua) hari ke depan Dhiren tidak diperbolehkan datang ke rumah Kysa dulu karena Kysa butuh waktu untuk memastikan virusnya benar-benar hilang.


Nineteen-19 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang