18. Tentangnya

6.9K 269 10
                                    

Mulmed : Fire Away - Niall Horan

*Happy Reading*

"Kadang manusia harus sampai pada titik kehilangan untuk mengerti arti sebuah kehadiran"




Di sebuah rumah kecil dengan penerangan gelap seorang perempuan dengan seragam yang berserakan dilantai terletak tidak berdaya dengan tiga orang pria di atasnya.

Matanya yang sudah sayu dan nafasnya yang mulai tercekat dengan keringat membanjiri dirinya.

Ia dipaksa harus melayani enam pria gila di depannya. Bau khas penyatuan memenuhi ruangan sempit itu membuat udara di sekitarnya terasa sesak.

Sedangkan pria di bawahnya terus memompa dengan brutal, diikuti dengan dua pria lain yang terus memainkan payudaranya membuat payudaranyanya terasa perih dan kebas.

Sedangkan tiga pria lain menonton pertunjukan di depannya dengan penuh nafsu dan mulai kembali memainkan kejantanan masing-masing untuk mencapai pelepasannya kembali.
Kecuali pria yang menjadi dalang dari semua ini, Leo.

Rasanya tidak pernah cukup bahkan sudah kesekian kalinya bagi mereka menikmati tubuh adik dari teman mereka. Kecanduan akan seks membuat mereka melupakan kemanusiaan hanya untuk mencapai kepuasannya.

Leo tersenyum sinis melihat adiknya yang terkapar lemah di hadapannya dengan tubuh yang sudah mengeluarkan darah dan bekas luka di sekujur tubuhnya.

Leo berdiri dari duduknya lalu beranjak mendekati adiknya dan menyuruh teman-temannya menyingkir setelah semburan sperma terakhir keluar.

"Giliranku." Ujarnya membuat tiga pria itu langsung menjauh. Leo membuka celananya dengan terburu-buru yang belum ia lepas daritadi.

"Kak, sudah..."

"Aku lelah"

Suara lirih itu menghentikan pergerakannya kemudian menatap wajah adiknya yang sangat pucat.

"Apa katamu? Lelah?" Leo tersenyum sinis kearah perempuan dibawahnya, tidak menyangka kalimat itu keluar dari bibir jalang kecil ini.

"Kurang ajar!"

Leo menendang kuat vagina adiknya yang tepat berada di depannya dengan kakinya yang dilapisi sepatu.

Membuat lolongan kesakitan dari perempuan itu memenuhi ruangan yang disambut tawa kelima pria di depannya yang melihat itu semua.

Leo berjongkok di depan wajah adiknya, menarik dagu yang mengaliri darah dari bibirnya.

"Jangan harap pulang dengan selamat setelah ini bangsat!"
Bentaknya menggelegar.

Kepalanya rasanya sangat pusing dan dengungan pada telinganya membuatnya memejamkan mata erat.

"Pukuli dia!"

"Jam 7 baru biarkan dia pulang!" Perintah Leo pada kelima pria yang tersenyum bahagia mendapat perintah mutlak darinya.

Mereka langsung mendekati tubuh telanjang perempuan itu dan mulai memukulinya seperti samsak.

Just Hold On Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang