08. Pesta Pernikahan

232 84 33
                                    

Dahyun yang sedari tadi ikut mondar-mandir bersama dua lelaki yang sepertinya tidak punya rasa lelah ini mulai merasa sakit di tumitnya yang tidak terbiasa memakai sepatu hak tinggi.

    "Sampai kapan mereka akan terus menyapa dan disapa orang-orang," keluh Dahyun dengan suara yang sangat kecil. Berkali-kali ia menghela napas berat berharap Taehyung akan peka.

    "Duduklah!" Ucap Taehyung tiba-tiba.

Dahyun lengsung mendelik, apa ucapannya tadi terdengar oleh Taehyung?

    "Tidak apa-apa, saya akan mengikuti Anda sesuai tugas," ucap Dahyun menolak dengan terpaksa.

    "Aku juga mau duduk," Taehyung langsung duduk di kursi yang tak jauh dari jangkauannya. Sekretaris Jo dan Dahyun langsung duduk mengikutinya.

    "Kau lelah?" Tanya Taehyung pada Dahyun.

    "Sedikit," jawab Dahyun.

    "Bersabarlah, sebentar lagi kita akan kembali,"

    "Sebentar lagi pestanya akan selesai?" Tanya Dahyun.

    "Kita tidak perlu menunggu pestanya selesai untuk pulang," jawab Taehyung santai. "Kau mau minum bersama kami setelah ini?" Lanjut Taehyung dengan pertanyaan.

    "Minum? Sepulang dari sini?"

    "Iya,"

    "Ah, tidak... saya tidak minum," tolak Dahyun.

    "Kau tidak minum? Aneh sekali, kau tidak minum dan tidak punya teman," Taehyung tertawa.

    "Kau juga pasti tidak punya pacar," lanjut Taehyung sambil menatap Dahyun yang terlihat mulai kesal.

    "Dia juga tidak punya pacar," Taehyung menunjuk Sekretaris Jo.

    "Saya sudah punya dan besok akan melamarnya," koreksi Sekretaris dengan nadanya yang tegas.

    "Ah, benar juga. Kemarin kau memberitahuku kalau kau ada urusan sehingga harus pulang lebih awal,"

    "Benar,"

    "Kalau begitu berarti aku yang tidak punya pacar, mau berpacaran denganku?" Taehyung menatap Dahyun sambil tersenyum.

    "Apa anda sedang mabuk?" Dahyun mulai merasa risih.

Taehyung mendengus, "tidak, aku hanya bercanda,"

Dahyun langsung melengos tidak ingin melihat wajah Taehyung yang tersenyum dari tadi. Menurutnya ini bukan sesuatu yang pantas untuk dijadikan candaan.

Setelah selesai makan mereka bertiga beranjak dari pesta dan Dahyun langsung berpamitan untuk kembali ke kamarnya.

    "Sekretaris Jo, apa dia marah padaku?" Tanya Taehyung.

    "Sepertinya begitu,"

    "Aku pasti salah bicara,"

    "Iya, tadi anda terdengar seperti sedang mengejeknya karena tidak punya pacar,"

    "Benarkah?"

    "Ya, lain kali jangan begitu lagi,"


🍁🍁🍁

Keesokan paginya Sekretaris Jo datang ke kamar Dahyun untuk berpamitan dan memberitahu apa saja yang harus Dahyun lakukan nanti, meskipun Taehyung pasti akan menelpon atau mengiriminya pesan kalau ingin menyuruhnya melakukan sesuatu.

    "Kalau begitu saya pamit, tolong jaga Daepyeo-nim!!"

    "Baik,"

    "Geureom," Sekretaris Jo berbalik badan dan mulai melangkah, tapi Dahyun memanggilnya.

Back to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang