Sekitar jam 7 malam Taehyung dan Dahyun sudah duduk di bangku penonton pertunjukan musikal yang diberikan oleh Chaeyoung. Sesekali Dahyun melirik ke arah Taehyung yang terlihat bersemangat menunggu musikal segera dimulai.
"Kenapa wajahnya sering sekali berubah?" Batin Dahyun. Saat baru datang ke kampus Dahyun tadi wajahnya terlihat lelah, saat sampai di apartemen yang akan ia beli ia terlihat senang tapi kemudian murung. Sekarang ia terlihat seperti anak kecil yang sedang menunggu Ibunya untuk berdongeng.
10 menit kemudian pertunjukkan dengan tema Beren & Lúthien pun dimulai. Diangkat dari novel Best Seller dengan judul yang sama dari kumpulan naskah-naskah karya J.R.R. Tolkien, bercerita tentang hubungan antara manusia fana dan Elf abadi yang ditentang keras oleh sang Raja Elf yang tak lain adalah ayah dari Lúthien. Ia tidak mau putrinya menikah dengan Beren si Manusia. Sang Raja pun mensyaratkan suatu tugas yang amat mustahil kepada Beren. Dan karena itulah mereka harus menghadapi banyak hal.
Satu jam lebih berlalu mereka akhirnya keluar dari gedung pertunjukkan, hampir tidak ada obrolan antara mereka. Sepertinya mereka masih tersihir oleh kisah pahit yang disuguhkan para aktor musikal tersebut. Akting yang apik ditampilkan para aktor dengan balutan baju khas Middle-earth dari Tolkien's universe seperti yang biasa ditampilkan di film-film yang diadaptasi dari karya Tolkien yang lain yaitu The Lord of the Rings dan The Hobbits. Dan itu semua seperti mengetuk hati keduanya.
Suasana masih hening bahkan saat mereka berada di dalam mobil. Tapi Dahyun memberanikan diri untuk memulai obrolan.
"Daepyeo-nim," ucap Dahyun pelan, Taehyung menengok.
"Kenapa Anda sering sekali menghilang tanpa kabar, membuat saya bingung harus melakukan apa karena Anda bahkan tidak membalas pesan saya," tutur Dahyun masih dengan suara yang pelan.
"Maaf," Taehyung berhenti sejenak, "ada banyak yang terjadi baik di perusahaan Ayah atau Ibuku, jadi aku tidak punya waktu untuk menemuimu."
"Maksud saya, Anda memberi saya gaji yang sangat besar tapi sepertinya saya tidak melakukan tugas apa-apa,"
"Kau selalu ada saat aku meminta, dan itu adalah tugasmu," Dahyun termenung mendengar ucapan Taehyung barusan.
"Kalau sehari atau dua hari aku menghilang itu berarti aku sedang sibuk di kantor dan tidak bisa keluar," lanjut Taehyung mencoba memberi pengertian, tapi maksud Dahyun adalah gajinya terlalu besar dibandingkan dengan tugas yang tidak seberapa.
"Saya mengerti. Tapi Daepyeo-nim, Anda bisa mengurangi gaji saya lain kali. Separuh dari yang A,nda berikan sudah lebih dari cukup,"
"Jangan berdebat mengenai uang denganku, aku sudah memperhitungkan segalanya,"
Dahyun langsung berhenti bicara dan menunduk.
"Kau mau langsung pulang atau kemana?" Tanya Taehyung yang sudah mulai stabil nada suaranya.
Dahyun mengecek jam tangan, "langsung pulang, Kakek mungkin sudah tidur jam segini," ucap Dahyun.
"Baiklah,"
Sesampainya di depan gang rumahnya Dahyun langsung turun dan hendak berpamitan tapi ternyata Taehyung juga ikut turun.
"Terima kasih, aku sangat menikmati musikal hari ini," ucap Taehyung tersenyum tipis.
"Sama-sama, Daepyeo-nim."
"Besok aku ada waktu, jadi... "
"Ah, Daepyeo-nim... " Dahyun memotong kalimat Taehyung karena dia tahu apa yang akan Taehyung katakan. "Anda tidak perlu datang ke kampus, biar saya saja yang datang ke tempat Anda,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to You
FanfictionDitinggalkan oleh kedua orang tuanya sejak kecil membuatnya harus bekerja lebih keras untuk kehidupannya bersama sang kakek yang telah merawat dirinya sejak ia ditinggalkan. Tidak punya banyak teman, tidak sempat jatuh cinta adalah resiko yang ia d...