Taehyung sedang duduk di sebuah kafe dekat kantornya. Di hadapannya duduk seorang wanita yang terlihat modis dan sangat cantik. Si wanita terlihat kesal sedangkan Taehyung acuh tak acuh.
"Aku masih memberimu kesempatan, jadi datanglah ke rumahku dan katakan kalau kau mau melanjutkan perjodohan kita," ucap Irene tegas.
"Aku tidak butuh kesempatan darimu," Taehyung menatap Irene sinis.
"Kenapa kau bersikap seperti ini? Perusahaan ayahmu bisa hancur karenamu," kesal Irene.
"Kenapa? Apa ayahmu yang akan menghancurkan perusahaan ayahku?"
"Apa makaudmu?"
"Tidak ada," jawab Taehyung pura-pura bodoh. Irene terdiam sesaat.
"Kalau ini karena masa lalu kita aku sudah berkali-kali meminta maaf padamu dan aku berjanji tidak akan pernah mengulangi kesalahan yang sama," nada Irene mulai merendah memelas.
"Kenapa juga aku harus memaafkanmu?" Taehyung melengos, "sudahlah, kita akhiri perbincangan tidak penting ini. Aku datang hanya karena ingin menegaskan bahwa tidak akan pernah terjadi apa-apa di antara kita selain masa lalu," Taehyung beranjak dari tempatnya meninggalkan Irene yang semakin kesal sendirian.
Napas Irene memburu karena amarah, "Pasti karena gadis murahan itu," ia bangkit dari posisinya dan langsung pergi dengan berbagai amarah yang menumpuk.
🍁🍁🍁
Dahyun membereskan buku-bukunya dan melangkah keluar perpustakaan seorang diri. Hari ini rencananya ia akan melamar pekerjaan di sebuah toko buku yang tak jauh dari kampusnya.
"Kim Dahyun," panggil seseorang yang berjalan ke arahnya. "Ada seorang wanita yang mencarimu, dia ada di depan gerbang masuk,"
"Siapa?" Tanya Dahyun.
"Entahlah, dia sangat cantik," ucap gadis tersebut kemudian berlalu.
Dahyun mengerutkan keningnya, siapa wanita cantik yang sedang mencarinya? Karena penasaran ia pun berjalan menghampiri wanita tersebut. Dari jauh terlihat sebuah mobil mewah berwarna putih di dekat gerbang masuk, tapi tidak ada wanita. Apa mungkin wanita tersebut ada di dalam mobil? Dahyun terus mendekat.
Saat Dahyun sudah semakin dekat pintu mobil terbuka dan seorang wanita yang mengenakan dress berwarna hitam di atas kulitnya yang seputih susu keluar dari dalam mobil.
"Kau Kim Dahyun??" Tanya Irene saat Dahyun sudah berdiri di hadapannya.
"Benar, anda sia... "
Plak!!!
Tamparan yang cukup keras mendarat di pipi Dahyun tanpa peringatan. Kurang dari seminggu Dahyun sudah mendapat dua kali tamparan di pipi yang sama.
"Kau perempuan murahan, jauhi Taehyung atau aku akan melakukan sesuatu yang buruk terhadapmu," ancam Irene sungguh-sungguh.
Dahyun yang masih syok tidak bisa menanggapi apa-apa dan hanya memegangi pipinya yang terasa panas. Beberapa mahasiswa yang berlalu lalang memperhatikan mereka sambil berbisik satu sama lain. Setelah itu Irene pergi dengan mobilnya.
Air mata Dahyun merosot seketika. Teringat kakeknya yang mungkin akan menangisinya kalau ia tahu tentang kejadian ini. Kakek yang selalu menyanyanginya, kakek yang bahkan tidak pernah sekali pun menyakitinya. Ia menangis sendiri di bawah terik matahari. Sekali lagi ia mempertanyakan keputusannya yang telah menerima Taehyung masuk ke dalam hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to You
FanfictionDitinggalkan oleh kedua orang tuanya sejak kecil membuatnya harus bekerja lebih keras untuk kehidupannya bersama sang kakek yang telah merawat dirinya sejak ia ditinggalkan. Tidak punya banyak teman, tidak sempat jatuh cinta adalah resiko yang ia d...