20. Maafkan Aku

206 79 17
                                    

Hari pertama bekerja di toko buku cukup menyenangkan bagi Dahyun yang gemar membaca buku. Berkali-kali Dahyun menghirup napas dalam karena bau buku-buku baru sangat menyenangkan. Tadi Chaeyoung ikut mengantarnya lalu pergi setelah membeli sebuah buku sketsa dan menjadi pembeli pertama bagi Dahyun. Selanjutnya ia hanya merapikan buku-buku yang sedikit berantakan bekas diutak-atik calon pembeli dan membantu bila ada pembeli yang ingin bertanya tentang buku yang mereka cari.

Sekitar pukul 6 sore jam kerjanya sudah selesai dan ia segera digantikan oleh pekerja lain yang baru datang. Setelah berpamitan dengan pemilik toko Dahyun segera keluar dari toko dan mendapati bahwa sudah ada Taehyung yang duduk di bangku depan toko.

    "Daepyeo-nim," Dahyun merasa senang.

Taehyung yang awalnya sibuk dengan ponselnya kini mendongak ke arah Dahyun, "kau sudah selesai?" Tanya Taehyung sambil berdiri.

    "Mmm, Anda sudah menunggu dari tadi?" Dahyun balik bertanya.

    "Baru saja. Bagaimana hari pertamamu?" Taehyung mengusap kepala Dahyun lembut.

    "Kurasa aku melakukannya dengan baik," Dahyun melebarkan senyumnya.

    "Kita pergi sekarang?" Tanya Taehyung sambil menggenggam tangan kekasihnya tersebut.

    "Kemana?"

    "Makan, aku belum makan sejak tadi siang,"

    "Anda bisa sakit kalau sering melewatkan makan siang," ucap Dahyun khawatir, karena Taehyung selalu sibuk tubuhnya pasti membutuhkan asupan gizi agar menunjang kesehatannya.

    "Selera makanku hilang karena gadis yang biasa menemaniku makan tiba-tiba lebih memilih bersama buku-buku yang baru ia kenal," Taehyung pura-pura cemberut.

Dahyun menghela napas menyesal, "Baiklah, ini salah saya. Sebagai gantinya bagaimana kalau hari ini Kim Dahyun yang mentraktir Anda?"

Taehyung langsung tersenyum lebar, "Tidak setuju," ia lengsung menarik Dahyun untuk berjalan di sampingnya.

    "Kenapa tidak setuju? Lalu kita mau kemana?" Dahyun celingukan ke kanan dan ke kiri mencari mobil Taehyung, tapi tidak ada.

    "Tadi aku melihat ada kedai kecil di ujung jalan, ayo kita ke sana," ucap Taehyung sambil berjalan pelan agar Dahyun bisa menyamakan langkahnya.

    "Anda pasti sudah bosan dengan makanan restoran bintang lima,"

    "Mmh, aku sudah bosan dengan semuanya," ucap Taehyung sambil tersenyum kepada Dahyun, senyum yang pahit. "Kecuali dirimu," lanjut Taehyung yang mengeratkan genggamanya pada Dahyun.

Dahyun membalas senyuman pria itu hangat.


🍁🍁🍁


Pukul setengah delapan malam Taehyung sudah mengantarkan Dahyun kembali ke rumahnya. Ia meminta maaf karena tidak bisa lama bersamanya karena masih ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan malam ini. Setelah memastikan Dahyun sudah aman berada di dalam rumahnya, Taehyung segera kembali ke kantor bersama Sekretaris Jo yang sudah menjemputnya sepulang dari kedai tadi.

    "Hari ini Presdir bertemu dengan Anggota Dewan Bae, sepertinya rencana perjodohan Anda akan tetap berjalan" lapor Sekretaris Jo. Taehyung tidak berkata apa-apa karena ia tahu ayah dan ibunya tidak akan peduli apapun pendapatnya dan akan terus melanjutkan perjodohan ini baik Taehyung setuju atau tidak.

    "Proyek Gangwon-do belum kembali?" Tanya Taehyung mengalihkan pembicaraan yang membuat kepalanya pusing tersebut.

    "Belum, Direktur Kim Sanghyun sedang mengupayakan tentang proyek tersebut,"

Back to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang