Pertemuan dengan Tuan Minatozaki berjalan lancar, dengan ini Taehyung bisa memperluas distribusi produk perusahaannya dengan lebih mudah ke Jepang. Sementara itu di kamar hotelnya Taehyung mendapat kabar kalau rapat pemegang saham berjalan tidak terlalu baik tapi masih ada kesempatan kata Ibunya.
Setelah sibuk dari kemarin akhirnya Taehyung punya sedikit waktu untuk bersantai, ia berusaha menelpon Dahyun tapi tidak ada jawaban. Ia kemudian mengirim pesan kalau sebentar lagi ia akan pulang jadi Dahyun harus bersiap-siap untuk datang ke Bandara Internasional Gimpo. Tapi... tidak ada jawaban.
Tiga jam kemudian Taehyung check-out dari hotel dan langsung berangkat ke Bandara Haneda bersama Sekretaris Jo. Ia mencoba menghubungi Dahyun lagi tapi tetap tidak ada jawaban.
"Apa ia belum selesai kuliah?" Taehyung mengecek jam tangannya yang menunjukkan pukul empat sore waktu setempat, itu berarti di Seoul juga sudah jam empat sore. Pasti sudah selesai, pikir Taehyung.
Sekitar pukul enam lebih tiga puluh menit Taehyung sudah tiba dan kini berada di lobi Bandara Internasional Gimpo. Berkali-kali ia menelpon Dahyun tapi tidak ada jawaban, ia menengok ke kanan dan ke kiri siapa tahu Dahyun sudah ada di sana ingin memberinya kejutan, tapi tidak ada.
Sekretaris Jo juga sedang sibuk dengan telponnya untuk meminta supir yang menjemput mereka segera datang dan di saat itulah ia mendengar kabar bahwa...
"Daepyeo-nim,"
"Ada apa?" Tanya Taehyung yang masih sibuk dengan ponselnya.
"Sepertinya Nona Kim Dahyun tidak akan datang,"
"Kenapa?"
"Saya mendengar kabar kalau Kakeknya meninggal tadi pagi,"
"APA?!!"
Taehyung langsung meminta Sekretaris Jo untuk mencarikan taksi karena supir mereka terlambat datang, sementara itu ia terus berusaha menghubungi Dahyun meskipun tidak ada satupun jawaban.
Tak berapa lama taksi datang dan ia langsung menuju ke rumah duka sendirian. Berkali-kali ia meminta supir taksi untuk mempercepat laju mobil karena ia ingin segera sampai dan melihat keadaan Dahyun.
Sesampainya di sana ia melihat masih ada beberapa orang yang melayat termasuk Jungkook dan para karyawannya serta taman Dahyun yaitu Chaeyoung dan Soobin. Sementara itu Dahyun terduduk di altar dengan wajah sembab dan tatapan mata yang kosong.
Taehyung berjalan perlahan, memberi penghormatan terkahir di depan foto kakek Dahyun. Dahyun bangkit dan membungkuk sebagai tanda terima kasih, tidak sadar kalau yang datang adalah Taehyung karena ia terus menunduk.
Setelah Taehyung menghampirinya barulah ia sadar, ia mendongak dan menatap Taehyung dengan mata sembabnya yang merah. Bibirnya bergetar dan Taehyung langsung memeluknya. Meminta maaf karena baru datang sekarang.
🍁🍁🍁
Tengah malam Taehyung mengantarkan Dahyun pulang. Kali ini ia mengantarnya sampai depan rumah.
"Terima kasih, Daepyeo-nim," ucap Dahyun menunduk.
"Kau tidak apa-apa sendirian di sini? Mau menginap di rumah temanmu?" Dahyun menggeleng murung.
"Saya tidak apa-apa, Daepyeo-nim. Pulanglah, Anda pasti lelah karena baru pulang," Dahyun masih menunduk menyembunyikan wajah sedihnya. Taehyung menghela napas bingung.
"Baiklah, kalau ada apa-apa langsung hubungi aku,"
Dahyun tidak menjawab.
"Aku pulang dulu," dengan berat hati Taehyung berjalan meninggalkan rumah Dahyun. Langkah demi langkah ia merasa ragu, sesekali ia menengok seperti ingin kembali. Sesampainya ia di samping mobil, Taehyung terdiam kemudian beberapa detik kemudian menyuruh Sekretaris Jo untuk pulang dan ia langsung berlari kembali ke rumah Dahyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to You
FanficDitinggalkan oleh kedua orang tuanya sejak kecil membuatnya harus bekerja lebih keras untuk kehidupannya bersama sang kakek yang telah merawat dirinya sejak ia ditinggalkan. Tidak punya banyak teman, tidak sempat jatuh cinta adalah resiko yang ia d...