Bitna berjalan cepat namun pasti,
ia sudah sampai di depan pintu ruangan Jimin,
ia ingin mengetuknya namun tertahan,
karena Bitna mendengar suara Jungkook dan Taehyung yang mengobrol menyebut namanya.Bitna membuka pintu ruangan itu dengan pelan berharap Jungkook dan Taehyung tak sadar akan keberadaannya,
benar saja Jungkook dan Taehyung tak sadar Bitna sudah menguping mereka."bagaimana ? apa kau sudah yakin kalau kau mencintai Bitna karena dirinya bukan karena dia mirip dengan Paramitha ?" ucap Taehyung membuat ratusan anak panah menyambar dada Bitna, ia kaget dan sangat sedih ternyata ucapan Jesika yang selama ini mengganggunya itu benar hingga nampan yang berisi kopi itu jatuh membuat gelasnya pecah, Jungkook dan Taehyung yang mendengar suara itu segera berlari menuju pintu namun Jungkook tak kalah terkejut saat ia mengetahui Bitna sudah berdiri di depan pintu dengan tangisannya dan tangannya yang bergetar hebat, Jungkook sangat paham, Bitna pasti mendengarkan ucapan Taehyung barusan.
"jagiyaaa gwenchana, kau kenapa ?" tanya Jungkook pura - pura tak tau apa yang terjadi.
"jadi selama ini yang dikatakan Jesika itu benar Oppa ?" ucap Bitna dengan air matanya yang sudah turun.
"apa maksudmu ?" tanya Jungkook.
Bitna mengambil semua foto dan surat dari Jungkook untuk Paramitha dan melemparkannya ke arah Jungkook, Jungkook yang sudah menerimanya segera membukanya dan sangat terkejut karena Bitna memiliki itu semua.
"aku ini hanya pelarianmu saja kan !" ucap Bitna dengan tangisnya yang sudah sesegukan.
"ania jagiya, sini biar ku jelaskan sayang" bujuk Jungkook menggenggam tangan Bitna namun segera dihempaskan oleh Bitna.
Bitna menatap Jungkook dalam dengan matanya yang penuh dengan rasa sakit "aku benci kau Oppa !" ucapnya kemudian berlari pergi meninggalkan Jungkook.
Jungkook segera berlari mengejar Bitna, ia ingin sekali berteriak kalau Bitna salah paham namun tangannya tertahan oleh Taehyung "biarkan dia sendiri, dia tak akan mendengar penjelasanmu karena dia masih terkejut dengan kenyataan ini" ucap Taehyung menahan Jungkook, namun Jungkook tak menurut, ia segera bergeleng pelan dan melepaskan genggaman Taehyung "ania hyung, aku tak akan membiarkannya pergi seperti Paramitha bertahun - tahun silam" ucapnya mantap membuat Taehyung melepas genggamannya.
Bitna yang sudah menangis keluar dari ruangan Jimin dan berlari meninggalkan resort membuat teman - temannya kebingungan, begitu juga dengan Jhon, Jhon segera berlari menyusul Bitna yang masih berlari menuju halte bus saat merasa sesuatu yang tak beres terjadi.
sedang yang lain semakin bingung saat Jungkook ikut keluar dari ruangan Jimin dan mencari - cari Bitna.
"kau mau ke mana ?" tanya Jhon yang sudah mengendarai motornya bertanya pada Bitna yang masih berlari dengan tangisnya.
"Jhon bawa aku pergi sejauh - jauhnya dari sini" ucapnya memohon pada Jhon dengan tangisannya.
Jhon yang tak tega akhirnya membonceng Bitna dan membawa Bitna pergi dari resort dengan motornya.
Jhon membawa Bitna di taman kota, menemaninya yang masih menangis sesegukan, Jhon masih dengan setia menunggu Bitna berhenti menangis untuk siap bercerita padanya.
sedang di tempat lain Jungkook sudah kebingungan setengah mati mencari Bitna ke sana kemari dengan mobilnya dan Taehyung di sebelahnya.
"argh ini semua karenamu hyung !" teriak Jungkook memukul stirnya karena sudah frustasi.
"kenapa jadi salahku ?" ucap Taehyung sedikit tak terima.
"kau yang mencegahku ! kau juga yang membahas perasaanku untuk Bitna sampai ia mendengar pertanyaan konyolmu itu !" ucap Jungkook mulai emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS
FanfictionBercerita tentang Christian Bagus Wicaksono (Park Jimin) dan Chrisopras Bagus wicaksono (Joen Jungkook) saudara kembar blesteran Indonesia-Korea ini menghadapi kehidupan mereka yang berat untuk seumuran mereka, penuh dengan tangis, kesedihan, harapa...