Chapter 15

97 5 7
                                    

Alohaaa
Author comeback
Happy reading
Typo bertebaran


"Naik apa kuliah hari ini ?" Ucap Jimin padaku, jujur aku shock, kenapa pagi-pagi sekali dia sudah ada di kampusku ? Go away, pergilah, aku masih membencimu karena kejadian kemarin.

Aku menghiraukannya, menganggap seakan dia tidak di sini.

"Hei, Paramitha !" Ucapnya sedikit tegas.

Aku masih tak mengganggapnya, pergilah Jimin.

"Aku tau kau cemburu tapi tolong jangan kekanakan seperti ini" ucapnya lagi dan kali ini aku mulai terpancing.

"Apa maksudmu ? Pergilah" ucapku sekilas.

"Hei kejadian kemarin tidak seperti yang kau lihat" ucapnya mulai mengutarakan alasannya.

"Apa maksudmu tidak seperti yang ku lihat ? Apakah sewajarnya melihat kekasihnya menggendong wanita lain dengan bridal style namun tak cemburu ? Katakan siapa yang kekanakan haa" ucapku lagi, cukup Jimin kau tak bisa merasakan sakitnya hati ini.

"Dengarkan aku, maaf maaf aku sudah memperlakukan Jesika berlebihan, tapi sejujurnya saat itu dia sedang kesleo dan aku membantunya untuk ke sofa, yaa yaa mungkin memang caraku salah, tapi tolong dengarkan, aku tak punya maksud lain selain menolongnya, apa kau lupa ? Di hati ini cuman ada kau Paramitha" jelasnya yang benar-benar astaga perasaan ku kacau tak karuan, aku hanya bisa menunduk mendengarkan penjelasannya, yaa mungkin aku sudah terlalu kekanak-kanakan bukan ?

Dia menangkup pipiku dan membuat mataku bertemu dengan mata indahnya.

"Bagaimana ? Aku dimaafkan kan ? Please" ucapnya sambil menunjukan eye smilenya, astaga kau harus tau eye smile Jimin paling dipuja di kampusnya, so cute.

"Yaaa Jimin, jadi tolong jaga perasaan ku ini" ucapku lagi, yaahhh memang tak perlu waktu lama untuk berbaikan dengannya, entahlah selalu saja dia yang mengalah, ahhh i love u so much Jimin, kau yang terbaik.

Dia memelukku sekilas dan mengecup kening ku,
Aku rindu saat ini.

"Belajarlah yang rajin, aku berangkat ke kampus dulu, nanti sore aku jemput, bye" ucapnya mengelus pipiku sekilas dan dia beranjak pergi.

Tidak,
Aku tak rela melihat punggungnya yang mulai menghilang.

Huh,
Jimin.

Aku melangkah masuk ke dalam kampus,
Yaa berhubung Jimin membuatku berhenti di gerbang kampus beberapa saat.

Tapi pandanganku mulai terganggu dengan orang itu,
Orang itu lagi ?
Astaga,
Coba singkapkan hoodie mu itu,
Siapa sebenarnya dia ?

Aku mempercepat langkahku dan dia terus memperhatikan ku.

Aku berhenti tiba-tiba dan dengan cepat menoleh ke arahnya,
Bagus,
Saat yang tepat,
Dia menoleh ke arah lain dan aku ?
Jelas lari,
Lari sekencang mungkin,
Bye.

Sampai di kelas,
Gila,
Nafasku sampai tersengal-sengal.

Ahhhh,
Jimin,
Aku harus segera memberitahunya.

Ahhhh,Jimin,Aku harus segera memberitahunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang