Chapter 2

389 21 5
                                    

Anyeong
Maaf yaa slow respon abis udah mulai gk ada feel sama cerita ini padahal baru dapet Chapter 1 huhuhu mian readers semoga chapter ini tidak mengecewakan yaa hehe
Happy reading

Jimin hanya sehari di rawat,
Ia pulang ke rumah bersama mbok Ginuk dan perasaan yang penasaran apakah benar Jungkook sudah di rumah.

Memasuki rumah Jimin segera menuju kamar Jungkook hingga suara mbok Ginuk menghentikan langkahnya.

"Tuan ! Tuan mau kemana ? Jalannya jangan buru buru tuan" ucap mbok Ginuk sembari menutup pintu rumah.

"Iya mbok aku hanya ingin segera menuju kamar ku hehe aku merindukan kasur empukku" ucap Jimin dengan cengirnya membalikan badan menatap mbok Ginuk.

"Baiklah tuan tapi jalan jangan buru buru" ucap mbok Ginuk tersenyum hangat.

"Iyaa mbok" ucap Jimin membalas senyuman mbok Ginuk dan melanjutkan langkahnya menuju kamar Jungkook.

Langkah Jimin semakin cepat,
Dengan pasti ia mengetuk pintu kamar Jungkook dan membukanya cepat.

Benar adhik kesayangannya sedang fokus pada komputer di kamarnya mengenakan headset sehingga tak mendengar ketukan pintu Jimin.

Jimin bernafas lega ia menutup pintu kamar Jungkook dan melangkah perlahan menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar Jimin segera merebahkan badannya pada kasur ukuran king kepunyaannya, ia menutup matanya sekejap dan membukanya kembali dengan cepat mengambil ponsel kepunyaannya.

Ia menatap ponselnya lama menampilkan sesosok gadis cantik dan manis pada layar ponselnya.

Seutas senyum terlukis pada wajah Jimin saat melihat pemberitahuan chat dari sang gadis pujaannya itu dan tanpa basa basi ia membuka chat itu.

Seutas senyum terlukis pada wajah Jimin saat melihat pemberitahuan chat dari sang gadis pujaannya itu dan tanpa basa basi ia membuka chat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin menutup matanya memeluk ponselnya di dada sembari menunggu kedatangan sang gadis pujaan.

Yaa Paramitha, entah mengapa Jimin bisa menjatuhkan hatinya pada gadis seperti Paramitha, gadis yang cantik dalam dan luar juga kepribadian yang baik dan pesona yang memikat namun sikap kekanakan dan ketomboy'an Paramitha juga tidak menjadi masalah untuk Jimin, ia menyukainya.

Sebenarnya sudah semenjak menduduki bangku SMP Jimin sudah mengagumi sosok Paramitha namun Jimin hanya dapat mengagumi dari kejahuan hingga pada bangku SMA saat Jimin sekelas dengan Paramitha membuat mereka semakin dekat.

*tok tok tok*

Ketukan pintu kamar Jimin terdengar jelas segera Jimin bergegas membuka pintunya.

"Anyeong" ucap Paramitha dengan senyum manisnya.

"Hahaha belajar dari mana ?" Ucap Jimin membalas senyum manis Paramitha.

"Internet, ini 2016 Jimin dunia seperti dalam genggamanku" ucap Paramitha memutar bola matanya masuk dalam kamar Jimin.

THE TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang