Anyeong,
long time no see readers
sudah lama lama sekali tidak update yaa hehe mian
sepertinya story ini akan segera berakhir
selamat membaca <3"hahaha candaan macam apa ini hyung, aigooo berhentilah mengobrolkan hal bodoh ini hyung, kau tau, kau sendirilah yang paling tersiksa karena sifat dinginku ini, diamlah dan buat Paramitha bahagia hyung, bukan aku tapi kaulah yang sangat mencintai Paramitha" ucap Jungkook dengan senyum tipisnya kemudian menutup pintu kamarnya dan meninggalkan Jimin yang masih tertegun.
Jungkook berjalan pelan tertatih menuju dapur mengambil segelas wine dan meminumnya dalam diam,
hening,
bahkan suara tetesan air matanya pun dapat terdengar sayup sayup."Jungkook yaaa" teriak Jimin dari lantai atas membuat Jungkook yang sedang membuat kopi mendongak ke atas sedikit dan membalas teriakan hyungnya.
"ne hyung waeyo" teriak balik Jungkook.
"aku pulang ne, aku ada kuliah pagi pagi sekali hampir saja aku lupa" ucap Jimin menuruni anak tangga sembari menggunakan mantelnya.
"o hyung berhati hati lah" ucap Jungkook mengambil gelas yang sudah terisi penuh oleh kopi.
"ahhh maja hampir saja aku lupa sesuatu" ucap Jimin kembali berbalik menatap Jungkook.
"kau tau Jungkook, mungkin kau benar akulah yang paling mencintai Paramitha, tapi ada satu hall lagi yang harus kau tau, Paramitha memilihmu, bukan aku" ucap Jimin dengan senyum tipisnya melambai kecil pada Jungkook dan melangkah pergi.
Jungkook hanya diam tak membalas bahkan lambaian tangan dari hyungnya ia hiraukan, dia terlalu tenggelam pada pikirannya sendiri, menyeruput kopi dan melamun.
"Paramitha, hei" ucap Jimin melambaikan tangan tepat di depan wajah Paramitha.
"ahh iyaaa sayang ada apa" ucap Paramitha berusaha mengumpulkan fokusnya.
"wae ? kau sakit ? banyak pikiran ?" tanya Jimin yang sekarang mereka berdua sudah berada di cafe favorit mereka.
yaa setiap selesai kuliah terkadang mereka suka sekedar nongkrong di cafe favorit mereka, terkadang juga ada Hope dan Taehyung yang ikut meramaikan suasana, tapi hari ini mereka tidak bisa pergi bersama karna ada urusan jadilah Jimin dan Paramitha seorang diri di sana.
"hee ? ani, enggak cuman sedikit terpikir tugas hehe" alasan Paramitha.
"emmm mau pulang saja ?" tanya Jimin lagi.
"gak kok aku baik baik aja" jawab Paramitha dengan cengirannya.
"baiklahh" balas Jimin dengan senyumnya, Jimin tidak sebodoh itu dia tau apa yang ada di pikiran Paramitha.
hampir setengah jam mereka sama sama diam larut dalam pikiran mereka masing-masing, entah kenapa suasana menjadi sedikit canggung.
"ehemm" dehem Jimin kemudian memecah keheningan.
Paramitha mendongakkan kepalanya setelah setengah jam tertunduk mengamati americano hangatnya yang mulai mendingin.
"Paramitha yaa, aku tau kau masih menyukai Jungkook" ucap Jimin dengan senyum hangatnya, dia sudah tidak tahan, dia ingin pura pura tidak tau tapi hati dan pikiran memang seringkali tidak sinkron.
Paramitha tersenyum hambar.
"ani cagiya, aku sudah lama memendam rasaku padanya" ucapnya mengubah senyum hambarnya menjadi sebuah cengiran.
"berhentilah membohongiku, terlebih berhentilah membohongi perasaanmu" ucap Jimin.
"tidak Jimin, aku ini Yojachingumu tidak mungkin aku menyukai Jungkook" ucap Paramitha.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS
FanfictionBercerita tentang Christian Bagus Wicaksono (Park Jimin) dan Chrisopras Bagus wicaksono (Joen Jungkook) saudara kembar blesteran Indonesia-Korea ini menghadapi kehidupan mereka yang berat untuk seumuran mereka, penuh dengan tangis, kesedihan, harapa...