BM || TWENTY FIVE

92K 2.7K 82
                                    

Kini Alexa dan Leon sedang berada di negara Italia. Italia adalah salah satu negara termaju di dunia, negara ini terkenal dengan berbagai tempat wisata yang juga sudah mendunia seperti Koloseum dan Air Mancur Trevi. Negara yang menjadikan Roma sebagai ibu kota ini juga memiliki banyak kekayaan alam, seperti gunung dan pantai.

Mereka sudah berangkat seminggu yang lalu, Leon mengajak Alexa liburan sekaligus akan ada suprise untuk kesayangannya.

Alexa tidak tahu kejutan apa yang diberikan oleh daddynya yang ia tahu Leon hanya mengajak dirinya berlibur saja tanpa menaruh curiga apapun.

Segala sesuatu sudah Leon persiapkan, acara dinner mereka berdua malam ini. Semua sudah disiapkan matang-matang oleh Leon termasuk tempat, baju dirinya dan Alexa sudah tertata rapi di dalam lemari.

Siang ini mereka habiskan berdua didalam mansion bergaya Eropa klasik.

"Buon pomeriggio signore e signora." sapa salah satu pelayan dengan bahasa Italia.

"Pomeriggio." balas Leon dengan nada dingin.

Alexa tampak acuh ia tidak mengerti bahasa Italia, ia hanya bisa berbahasa Inggris dan Jerman saja. 2 bahasa itu sudah Alexa kuasai.

Fyi, mereka berbicara bahasa Inggris/Jerman dalam kehidupan sehari-hari bukan bahasa Indonesia.

Wanita itu sibuk mendusel diketiak sang Daddy, ia sedang menonton film yang berada di laptop disisinya. Alexa selalu punya cara macam-macam ia menonton dengan mengintip diketiak Leon, pria itu tidak masalah selagi kesayangannya tidak rewel.

"Cos'altro vuole che porti, signore?" Tanya pelayan itu dengan senyum mengembang, sepertinya Alexa menyadari jika maid itu suka dengan daddy-nya

2 pelayan itu baru saja mengantarkan makan siang food ala Italia dengan berbagai macam aneka tersaji dimeja depan Leon dan Alexa.

Alexa mengepalkan kuat-kuat tangannya, ia baru saja melihat tatapan genit dari maid itu kepada daddynya, ia mengambil ponsel berlogo Apple milik Leon lalu mengesearch translate.

Bunyi suara google itu membuat salah satu maid itu menahan kesal karena suara yang berasal dari ponsel itu membuat dirinya malu sedangkan Leon menahan tawanya agar tidak pecah bisa-bisa ia yang kena marah oleh wanitanya karena sudah berani tertawa didepan perempuan lain.

"Donna a buon mercato! Mio padre appartiene solo ad Alexa, nessuno me lo può togliere. selvaggio."

Wajah pelayan itu berubah menjadi merah padam ia langsung meninggalkan Leon dengan tidak sopan, Leon tersenyum sinis lalu berbisik pada benda yang selalu ada ditelinga. Benda kecil itu selalu tersambung kepada seluruh bodyguard.

"Nakal! Belajar dari mana hm?"

"Film." cengir Alexa.

"Yaudah baby mau makan dulu?" Ucap Leon sembari mengangkat kepala Alexa lalu memeluknya.

Alexa sangat nyaman berada di dekapan sang Daddy, selalu merasa dirinya terlindung kapanpun dan di manapun.

"Mau tapi Daddy suapin, filmnya lagi seru."

"Oke sayang."

Mereka makan dalam satu piring sampai habis tidak tersisa, beberapa macam makanan masih banyak tersedia dimeja sana.

Alexa menggesekkan hidungnya dijakun sang Daddy, ia sesekali mencium gemas jakun yang menonjol seperti biji salak itu.

"Daddy? I love you."

"Kenapa hm?"

"Gak daddy, Alexa cuma pengen bilang i love you karena Alexa benar-benar mencintai daddy."

BEFORE MARRIAGE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang