NUMBER 11 - INTERESTING

258 55 2
                                    

CERITA INI MURNI DARI IMAJINASIKU SENDIRI

MURNI MILIK ©CALLMERIES

JADI, JANGAN PLAGIAT!

APRESIASI KALIAN DALAM KARYA INI MENJADI PENYEMANGAT UNTUK AKU MENULIS

TERIMAKASIH

◾️◾️◾️◾️

"WOAHHH!"

Teriak Jane bahagia saat J dan K berhasil mengalahkan hantu lawan. Setelah 1 setengah jam mereka bermain, akhirnya ada yang menang dan kalah. Ini merupakan permainan terlama yang pernah Jane lakukan. Dan sangat berkesan tentunya.

Jane menoleh ke arah Leekai, lelaki itu terlihat sama bahagianya dengannya.

"Hey!" panggil Jane seraya mengulurkan tangannya untuk tos. Leekai dengan senang hati membalas.

"Arggghh! Kami tidak jadi ditraktir Leekai," kesal lawan yang anehnya sama sekali tidak khawatir bila mendali human milik mereka habis.

Tapi, Jane tidak peduli. Yang penting ia dapat mendali dan cepat-cepat mendapatkan ranking 10.

Setelah itu dengan proses sama seperti sebelumnya, sesuai perjanjian mendali human milik lawan sudah menjadi milik mereka bedua. Fight room pun perlahan menghilang menampakkan dunia nyata yang tak jauh berbeda.

"Senang bertanding denganmu, Jane," ucap salah satu teman Leekai.

Jane tersenyum, "Aku juga sedang bermain dengan kalian."

Lalu mereka berpisah. Dua orang tadi ke arah berbeda serta Jane dan Leekai sama-sama ke arah sebaliknya. Mereka memutuskan mampir ke cafe untuk minum atau makan bersama. Sekedar bercengkerama ringan sepertinya tidak masalah.

"Kau sangat hebat untuk ukuran player perempuan," ungkap Leekai setelah mereka duduk di bangku kosong.

Jane menaikkan sebelah alisnya bingung, "Kenapa memangnya dengan player perempuan lain?" tanyanya penasaran.

Leekai tidak langsung menjawab, ia dan Jane lebih dulu mengatakan pesanan mereka saat permukaan meja mereka mendadak berubah seperti layar ponsel.

Selesai memesan, lelaki itu pun segera menjawab pertanyaan perempuan cantik di depannya.

"Sebelumnya bukan maksudku meremehkan player perempuan, tapi dari awal aku bermain kemampuan mereka tidak ada yang menarik perhatianku meski ranking mereka tinggi," jujur Leekai.

Jane menyangga dagunya dengan tatapan menatap lurus kepada Leekai. Kemudian tersenyum percaya diri, senyum yang selalu ia tunjukkan kala sesuatu ada di genggamannya.

"Itu artinya kemampuanku menarik perhatianmu? Hoho, mungkin kalau kita bertanding aku bisa mengalahkanmu," tutur Jane sambil menyeringai kecil.

Namun, Leekai hanya terkekeh pelan. "Aku tidak segampang itu dikalahkan. Apalagi aku akan sangat serius jika benar-benar melawanmu," balasnya santai sambil mengerling sekali.

Jane mencebikkan bibirnya, "Aku juga akan sangat serius saat melawanmu," katanya tak mau diremehkan.

Omong-omong baru kali ini Jane banyak bicara pada orang asing. Biasanya ia akan sangat dingin dan susah didekati. Hm, itu artinya Leekai termasuk spesies spesial yang bisa menarik minat Jane dalam berbicara.

Sambil menunggu pesanan datang mereka pun mengobrol seputar skill hantu milik mereka, juga menceritakan pengalaman bertarung dengan player lain.

Saat asik makan, tak sengaja Jane melihat sosok Sooya dengan seorang lelaki berjalan memasuki cafe. Lalu tidak menunggu lama ia langsung memanggil perempuan itu agar ikut mejanya saja.

Sooya yang mendapati sang sahabat memanggilnya langsung saja mengajak Jin untuk ke sana. Ya, ia sedang bersama Jin.

"Hi, Jane," sapa Sooya yang dibalas senyuman sahabatnya. Ia langsung mendudukkan diri di sampingnya. Begitupun Jin, ia duduk di sebelah Leekai.

"Loh, kau?" kaget Jin saat menyadari keberadaan lelaki yang merupakan temannya.

Leekai hanya tersenyum simpul dan melanjutkan makannya.

"Kalian saling kenal?" tanya Sooya yang juga mewakili rasa penasaran Jane.

"Tentu saja, kami sangaaatttt kenal."

Setelah itu Sooya dan Jin memesan sesuatu dengan cara yang sama seperti Jane dan Leekai lakukan tadi.

♥️♠️♦️♣️

Satu jam menyelesaikan kegiatan makan dan minum, akhirnya mereka memutuskan untuk bercengkerama sebelum meninggalkan cafe.

"Bagaimana kalian bisa mengenal?" tanya Sooya pada Jane serta Leekai.

"Aku bertanding bersamanya," jawab Jane singkat. Leekai mengangguk menyetujui.

Kemudian mengalirlah cerita dengan Jane yang menceritakan pertandingan tadi, Leekai membahas sedikit kisahnya dengan Jin, dilanjut Sooya dan Jin yang menceritakan kenapa mereka bisa ketemu dan tujuan ke HGC.

"Tunggu, kau ingin bertemu Siya? Untuk apa?" tanya Jane. Antara ia, Sooya, Lalalis, dan Roses belum membahas soal ini sebelumnya.

Sooya tidak langsung menjawab, ia hanya memberikan isyarat pada Jane kalau masalah itu harus mereka bahas secara pribadi. Saat ini ada 2 orang lain yang bersama mereka, jadi penjelasan harus ditunda dulu.

Jane yang memahami isyarat itu pun mengangguk mengerti.

"Em, kau bertanding denganya tidak?" tanya Jane mengalihkan pembicaraan.

Sooya lebih dulu melihat Jin yang tersirat di wajahnya sangat tertarik untuk melakukan hal yang diucapkan Jane barusan. Dan Sooya hanya tersenyum kecil sebagai balasan.

"Belum, mungkin nanti?" Ah, ia juga jadi tertarik melawan Jin. Sepertinya ranking lelaki itu sudah tinggi, kalau Sooya bisa mengambil semua mendali human milik Jin, ia pasti lebih cepat menuju ranking 10.

"Dengan senang hati," balas Jin sambil tersenyum tampan. Baru kali ini ia tertarik melawan player perempuan.

Namun, percakapan santai mereka terpaksa berhenti saat datang seseorang yang merupakan teman dari musuh Jin dan Leekai.

Dia Hunnie.

"Hi!"

♥️

♠️

♦️

♣️

Haloha I'm backk >o<

Pendapat tentang part ini?

Terimakasih udah mampir, baca, vote, dan comment yaa

Aku tidak berjanji, tapi sepertinya part-part setelah ini akan menjadi sangat menarik^^

See you in next chapter~

callmeRIES

Follow instagramku guys riesmadindaa, akan ada update seputar ceritaku atau random di sana, hehe. Thankyou^^

GHOST CARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang