NUMBER 13 - NEW FACT

230 58 1
                                    

CERITA INI MURNI DARI IMAJINASIKU SENDIRI

MURNI MILIK ©CALLMERIES

JADI, JANGAN PLAGIAT!


APRESIASI KALIAN DALAM KARYA INI MENJADI PENYEMANGAT UNTUK AKU MENULIS

TERIMAKASIH

◾️◾️◾️◾️

Berbeda dengan Jane dan Sooya yang berada di gedung HGC untuk menaikkan ranking, saat ini Roses tengah berada di kantor ayahnya dengan tujuan membahas sesuatu.

Tidak benar-benar membahas, karena sejak tadi Roses belum mengatakan apa-apa. Ia hanya duduk sambil memperhatikan ayahnya yang berkutat dengan laptop untuk mengerjakan sesuatu yang tidak Roses tahu apa itu.

Sebenarnya di beberapa kesempatan Roses ingin memulai percakapan dengan daddy-nya, tapi di detik terakhir selalu ia urungkan.

Hingga di menit ke-60, Roves mulai memperhatikan sang anak seksama. Menghentikan aktivitas mengetiknya, lalu berjalan menuju sofa di depan Roses.

Pria itu terlihat menekan sesuatu di atas meja, lalu sebuah robot datang sambil di tangannya membawa segelas kopi.

Roves menyeruput kopi itu sebelum memulai percakapan serius dengan putrinya.

"Sebenarnya ada perlu apa kau ke sini, Roses? Dari tadi daddy menunggumu bicara, tapi kau tidak bicara apapun. Coba katakan," ujarnya seperti membujuk Roses agar mengatakan yang sejujurnya.

Ditanya seperti itu sungguh membuat Roses ingin langsung menjawab, namun dia juga ingat perkataan Lalalis yang bilang jangan memberitahu hal 'ini' pada siapapun selain mereka berempat. Dalam diri Roses juga entah kenapa menolak untuk jujur pada daddy-nya.

Namun, karena tidak mau membuat Roves penasaran, gadis itu pun mulai berbicara.

"Apa daddy punya sesuatu yang menakjubkan untuk Roses ketahui? Sebenarnya sudah lama aku ingin bertanya tentang hal ini pada daddy. Sebab aku dengar kakak sempat berbicara hal aneh yang sama sekali aku tidak tahu."

Roses sedang mengalihkan pembicaraan dari apa yang ingin ia katakan sebenarnya. Namun, karena kelancaran Roses dalam menjelaskan membuat Roves sama sekali tidak curiga. Malahan pria itu tertawa saat menyadari keingintahuan anak bungsunya semakin hari semakin meningkat.

Terkadang rasa penasaran diperlukan untuk mengetahui berbagai pengetahuan baru.

"Daddy pikir apa, ternyata itu."

Roses mengangguk saja untuk lebih meyakinkan.

Kemudian pria pemilik perusahaan teknologi bernama ESS itu berjalan ke salah satu rak buku di Barat meja kerjanya. Dia mengambil salah satu buku berwarna biru lalu mengganti posisinya dengan buku lain hingga membentuk deretan buku biru vertikal. Lalu mulai menekannya ke dalam secara berurutan.

Alunan nada seperti nada piano berkumandang sebelum rak itu terbuka lebar. Menampaknya jalan rahasia yang seumur hidupnya baru Roses ketahui sekarang.

Roses sangat terkejut hingga ia langsung berdiri dengan mulut terbuka.

"Welcome to secret place, Roses."

Roves berjalan masuk lebih dulu, ia memberi tanda seolah meminta anaknya mengikuti. Dan dengan senang hati Roses mengikuti dari belakang.

GHOST CARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang