pada dasarnya tak seorangpun benar-benar mengenal tentang bumi yang selama ini mereka tinggali. tak ada pula yang peduli tentang hilangnya masa lalu yang dulu pernah terjadi. karena bertahan hidup bukan hanya sebuah misi, namun sebuah keharusan yang tak bisa disambil dengan mengurusi hal-hal seperti tadi.
di waktu malam kalian mungkin bisa menemukan celah dari kisah yang selama ini berusaha mereka kubur sampai mati. celah yang mungkin bisa menjawab pertanyaan akan eksistensi dari kehidupan lain dalam bima sakti selain bumi.
'Aku.. dimana?' dibawah senyap langit temaram, tempat ini masih nampak bersinar terang. Jay yang baru sadar-pun berhasil dibuat heran, lantaran cahaya yang datang bukan berasal dari obor maupun rembulan, melainkan sebuah bola ajaib yang bersinar di langit-langit tiap bangunan.
'Cantik sekali.' puji Jay dalam hati, tak pernah sekalipun ia melihat keadaan malam secantik ini. kerlip bintang yang berpijar kini tak lagi nampak menarik tatkala Jay melihat warna-warni bola ajaib itu untuk pertama kali.
keajaiban yang dilihatnya saat ini, sejenak membuatnya lupa tentang hal macam apa yang telah membawanya kemari.
Duk!
Jay terperanjat tatkala seorang anak kecil tanpa sengaja berlari menabrak lututnya. pakaiannya bagus, dan perawakannya manis. si kecil yang semula diasumsikan sebagai kelompok musuh dengan keunggulan manipulatif, kini membungkuk sebagai bentuk permintaan maaf.
"Kak, maaf, aku tidak lihat Kakak berdiri di sana. Apa Kakak terluka?"
'Bahasanya sama?' tanyanya. Jay yang bingung-pun hanya mengangguk seolah menunjukkan bahwa ia baik-baik saja.
"Kakak terlihat terluka, tunggu di sini ya? aku akan bawakan obat." tanpa menunggu persetujuan dari si pria yang lebih tua, si manis pergi begitu saja.
'Makhluk kecil tadi tidak berbahaya, ya?' Jay terus mengamati punggung si kecil yang nampak sedang bicara pada sesosok remaja. 'Mereka tak bersayap.. manusia? serigala?' Jay mundur tatkala sadar bahwa ia satu-satunya makhluk bersayap diantara mereka. 'Harus sembunyikan.' panik pikirnya.
tatkala ia berusaha untuk kembali mempraktekan sihir demi menyembunyikan sayapnya, rasa sakit yang sama lantas kembali menyapa. ia yang seketika jatuh berlutut lantas menarik perhatian adik-kakak itu untuk segera menghampirinya.
( bayangin aja lagi di luar bangunan, keadaan malam. btw all pic's cr to pinterest. )
'Ugh.. cantik sekali.' Jay ingin membiarkan pria itu datang merawatnya, namun di sisi lain Jay merasa bahwa membiarkan manusia melihat wujud setengah binatang miliknya, bukanlah pilihan yang baik. ia lantas segera menjadikan sayapnya sebagai penutup sembari berjalan mundur dengan terseok.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] " The Ineffable " [ JAYSEOK LOOKISM ] [ BL ] [ OMEGAVERSE ]
Fanfictionmereka yang berasal dari sebuah ketiadaan mutlak, takkan mungkin bisa melukis jejak di bawah semesta yang perlahan membusuk. lantas bersama duka yang menyeruak, kini segalanya telah hilang bersama ombak. seolah bagi Hyungseok, sosok yang tak terluki...