Chapter 15 - Empty.

701 125 3
                                    

malam menyapa, dan Hyungseok pulang seperti biasanya. dengan santai menyusuri jalanan kota yang ramai akan hiruk pikuk manusia, berpikir bahwa malam ini ia akan punya lebih banyak waktu untuk mengajari si naga, mengenai hal-hal yang biasa dilakukan manusia di dunia.

wajahnya nampak begitu bahagia memikirkan Jay yang menunggunya di rumah. naga itu biasanya akan langsung datang memeluknya begitu pintu terbuka. dengan semangat menanyakan soal lauk apa yang akan jadi makan malam mereka.

hal-hal sederhana yang selalu Hyungseok tunggu tiap kali pulang ke rumah.

"Ah? Hujan?" Hyungseok bergumam rendah, menatap langit mendung di atas kepalanya, dengan tangan terulur yang menyambut rintik yang turun dengan indah.

"Tiba-tiba sekali.. aku tidak bawa payung." eluhnya. Hyungseok berlari kearah toko terdekat untuk berdiam hingga hujan sedikit mereda. padahal jika waktu mendung tiba sebelum Hyungseok sampai ke rumah, Jay akan segera menjemputnya.

namun sampai hujan semakin merajalela, tak sekalipun Hyungseok menemukan adanya tanda-tanda dari keberadaan sang naga.

'Jay dimana?..'

disaat ribut isi kepala mengalihkan fokusnya, sebuah sentuhan di bahu mulai menarik kembali kesadaran si omega atas dunia. pun saat dilihatnya, seorang gadis manis dengan apron yang melilit tubuh kecil itu mengundang Hyungseok masuk ke cafe tempat ia bekerja, "Kak, silahkan tunggu di dalam saja."

"A-ah, baik. terimakasih." Hyungseok tersenyum kaku sebelum kemudian masuk melalui pintu, sebelum kemudian hangat sapaan menyambut rungu.

"Selamat datang!" ujar para pekerja di sana. sebelum kemudian gadis yang membawa Hyungseok masuk tadi mulai menyodorkan papan menu mereka ke hadapannya.

"Kami menjual menu baru, makanan ini sangat cocok untuk dimakan saat hujan seperti ini." gadis itu dengan antusias menjelaskan, menunjuk pada gambar omelette yang mereka taruh di papan.

Hyungseok pun tersenyum senang, 'Jay belum pernah makan ini 'kan?' pikirnya, sebelum kemudian berkata,

"Boleh aku pesan dua untuk di bawa pulang?"

"Menyerang kastil naga faksi kekacauan? tidak terimakasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menyerang kastil naga faksi kekacauan? tidak terimakasih." Jungoo melebarkan sayapnya, berencana terbang pergi begitu selesai menolak tawaran dari seorang pria paruh baya. namun Choi Dongsoo-pria yang merupakan lawan bicaranya, nampak enggan menyerah.

"Apa ini karena kau dulunya berasal dari faksi kekacauan?"

Jungoo berbalik, menatap Choi Dongsoo agak pelik. "Aku memutuskan untuk tak ikut campur soal dua faksi besar itu, lalu hidup bebas semauku. dan dari mana asalku, tak berhubungan dengan apapun atas keputusanku."

"Jungoo, bukankah ini kesempatan yang baik? lagipula kekuatan militer mereka melemah setelah kaisar membuang salah satu putranya. kita bisa membunuh Hong Kyungyeong itu sekarang juga!"

[✓] " The Ineffable " [ JAYSEOK LOOKISM ] [ BL ] [ OMEGAVERSE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang