kala itu Jonggun tengah sibuk berjalan pergi menuju sebuah kamar yang sudah dia pesan. perasaannya senang karena si omega cantik sudah berada dalam genggaman. keberhasilannya dalam merebut obat si omega merupakan kesempatan yang jarang bisa ia dapatkan, mengingat akan pribadinya yang begitu ketat dalam penjagaan.
yah, kalau tidak begitu ia juga takkan mungkin bekerja di sana. ditempat yang selalu di penuhi oleh alpha dan omega yang seolah selalu berada dalam masa heat mereka.
namun sedikit yang dia tahu, bahwa perbuatannya telah berhasil membangunkan sesuatu, yang seharusnya tidak pernah di sentuh.
seisi bar kehilangan dayanya, secara tiba-tiba. tak ada lagi cahaya yang remang-remang menyinari mereka, musik pun padam tanpa aba-aba. beberapa staff berlarian, berusaha untuk segera memperbaiki keadaan selagi para pelanggan dilanda bingung atas apa yang sedang terjadi pada tempat mereka bersenang-senang.
namun Jonggun tak sedikitpun berhenti melangkah. meski gelap mendera, ia tetap berjalan dengan tanpa peduli menabrak siapapun yang menghalanginya.
sesuatu tengah menatapnya. ia bisa merasakannya.
sesuatu yang bisa mengancam nyawa.
sepersekian detik kemudian, aliran listrik dengan daya voltase yang luar biasa besar mulai terhubung dari orang yang satu-ke yang lain. teriakan mendominasi selama beberapa detik, sebelum kemudian disusul suara ledakan dari tubuh hingga kepala orang-orang yang tersengat listrik.
Jonggun terkejut kala sinar rembulan kini berhasil menerobos masuk melalui balkon. menyinari banyaknya mayat-mayat yang bergeletakan, dan mayoritas sudah tak lagi berbentuk selayaknya manusia normal.
harum daging panggang dari puluhan mayat manusia yang bergeletakan, membuat Jonggun cukup kesulitan untuk tahu siapa atau dimana pelaku kekacauan ini berada sekarang. Jonggun terdiam dengan meningkatkan kewaspadaan. ia tahu betul bahwa sedang terjadi penyerangan.
namun apa tujuannya?
kenapa hanya dia yang tersisa?
padahal Hyungseok sudah sedekat ini untuk jadi miliknya. namun keadaan seperti ini benar-benar tak terduga.
"J-jay.. jangan.. bunuh.." Hyungseok meracau. dan Jonggun menatapnya bingung, dipikirnya si cantik tengah bicara padanya dengan nama orang lain. padahal sosok dibelakangnya telah nampak siap meledakkan kepala si pria ber-iris putih itu kapan saja. dapat dilihat ia tengah meletakkan kedua lengannya tepat beberapa senti di sisi kanan dan kiri pelipisnya, namun Jonggun tak sedikitpun sadar akan keberadaannya.
'Sabar. aku tidak boleh terlalu tergesa, atau nanti Hyungseok akan ikut mati seperti yang lainnya.' ujar Jay dalam hati, kepada dirinya sendiri. lantas ditariknya kerah leher Hyungseok yang kemudian dia lempar ke belakang, tubuh Hyungseok melayang menjauh dari Jonggun, ia lantas segera menyerang Jonggun saat ada kesempatan. lalu melesat untuk menangkap Hyungseok tepat beberapa detik sebelum si cantik hancur dihantam tanah.
"Uh.." Hyungseok berpegang erat di dada Jay yang menggendongnya. si tampan kini sudah bisa tersenyum meski emosinya masih merajalela. ditatapnya tubuh Jonggun yang tak berdaya, namun keterkejutan itu menyapa dikala ia sadar bahwa kepala pria itu tak meledak karena kekuatannya.
pria itu hanya pingsan. dan di detik itu juga dia tahu bahwa sosok itu bukan manusia sungguhan.
'Padahal ia memiliki bau manusia yang cukup tajam, tapi ternyata bukan?' Jay membatin, mengangkat kakinya tinggi ke udara, dengan aliran listrik yang meledak-ledak yang keluar dari dalamnya. 'Kalau begitu kita akhiri saja.'
Jay berniat meledakkan jantung Jonggun di dalam tubuhnya. namun beberapa detik sebelum kaki jenjang itu mampu menyentuh tubuh si Hybrid Naga, tubuh Jonggun sudah lebih dulu menghilang entah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] " The Ineffable " [ JAYSEOK LOOKISM ] [ BL ] [ OMEGAVERSE ]
Fanficmereka yang berasal dari sebuah ketiadaan mutlak, takkan mungkin bisa melukis jejak di bawah semesta yang perlahan membusuk. lantas bersama duka yang menyeruak, kini segalanya telah hilang bersama ombak. seolah bagi Hyungseok, sosok yang tak terluki...