Chapter 4 - Not a human.

1.2K 217 27
                                    

Jay menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bersenang-senang. meski enggan, ia pun sadar bahwa sudah waktunya ia mulai bergerak untuk mencari dalang di balik krisis yang terjadi di kerjaan.

'Sialan, mereka hanya bilang bahwa pelakunya terakhir kali terlihat lari ke bumi.' Jay yang kini duduk dipuncak menara tertinggi, mulai mencerca dalam hati. berdiri setinggi ini mempermudah Jay menilik hal-hal yang terjadi di bumi, pun tak sekalipun hal janggal ia temui. dunia ini hanya berisi oleh manusia-manusia membosankan yang terombang-ambing oleh kehidupannya sendiri.

Jay tetap tak mendapat apapun bahkan setelah mengelilingi bumi selama dua hari. Jay pun mulai berspekulasi bahwa krisis yang terjadi di kerajaan tidak pernah ada sama sekali.

BOOM!

Jay berhasil melompat tepat beberapa detik sebelum ledakan itu muncul menghancurkan menara tempat ia berdiri. Jay mengeluarkan sayapnya, dan mulai terbang di udara. kepalanya bergerak ke setiap sisi, seolah berusaha menemukan pelaku yang mengebomnya tadi.

pun saat di lihat kebawah, ledakan itu berasal dari para anjing yang bergerombol untuk mengejar seseorang dibawah sana.

'Serangannya meleset sejauh ini?' Jay bergantian melihat kearah kawanan anjing itu dan menara. namun begitu mangsa mereka masuk kedalam ranah irisnya, Jay segera melesat pada kerumunan mereka.

hewan-hewan itu mengincar Hyungseok-nya.

sedangkan Hyungseok telah berhasil dikepung di bawah sana. matanya bergerak waspada, lantaran jumlah mereka tak hanya satu atau dua, namun lima. biasanya mereka hanya datang saat Hyungseok lupa meminum obatnya. namun entah sejak kapan, anjing-anjing ini terus berdatangan.

"A-anjing baik.. anjing baik.." Hyungseok berusaha untuk menenangkan mereka. namun sepertinya tak bekerja, detik berikutnya mereka sudah langsung melompat ke arahnya.

BOOM!

ledakan yang sama kembali mengudara. namun kali ini mendarat di tempat yang berbeda-dihadapan Hyungseok tepatnya. Hyungseok yang tak merasakan apa-apa, pun mulai membuka matanya. dan hal pertama yang dilihat Hyungseok adalah Jay yang memunggunginya. jangan lupakan bagaimana sayap lebar itu membentang dengan begitu gagah, seolah berusaha menyembunyikan Hyungseok yang ada dibaliknya.

"J-jay?"

begitu dipanggil Jay langsung menoleh, dan pemandangan menjijikkan dimana kumpulan anjing-anjing yang mati meledak akibat kedatangan Jay kini tengah bulat-bulat dimangsa, disuguhkan kehadapan Hyungseok dengan sedemikian rupa.

Jay menggenggam bagian kaki salah satu dari anjing raksasa itu dengan tangan kirinya, lalu memakan jantung mereka dengan tangan kanan. pun daging yang ia bawa, ia persembahkan pada Hyungseok seolah Hyungseok adalah salah satu dari jenisnya.

"Tidak terimakasih."

penolakan Hyungseok membuat Jay bisa merasakan detak jantung Hyungseok yang menggila, selain itu gestur mual juga ditunjukkan oleh prianya. lantas seper-sekian detik berikutnya, onggokan daging tak bernyawa itu menghilang setelah Jay menyentuh mereka. Jay khawatir karena tak tau serapuh apa mental manusia-ia tak mau Hyungseok-nya kenapa-kenapa.

"...?" Jay bertanya, berusaha memastikan Hyungseok baik-baik saja. ia juga menawarkan bantuan lewat tubuhnya-dan secara mengejutkan langsung diterima. kini tubuh Hyungseok bertumpu padanya, Jay bisa merasakan selemas apa dia.

dan dalam dekapannya, Jay memperlakukan Hyungseok bagai bunga yang begitu rapuh. ia menggenggam erat lengan Hyungseok yang bersandar di dadanya, seolah berusaha menenangkan denyut jantung Hyungseok yang se-membara miliknya.

[✓] " The Ineffable " [ JAYSEOK LOOKISM ] [ BL ] [ OMEGAVERSE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang