dua hari berlalu begitu saja. masih tanpa kehadiran sang naga. Hyungseok kini tinggal disebuah apartemen mewah, tempat tinggal Jay dulu katanya, Jaehye yang membawa Hyungseok untuk tinggal di sini bersama, setidaknya sampai Jay pulang dan bergabung bersama mereka.
kerusakan rumah, dan segala kerugiannya juga diurus Jaehye dengan uang kakaknya. meski begitu Hyungseok merasa tak nyaman, rasanya seperti terbeban, seolah-olah ia masih harus mengembalikan uang yang Jaehye berikan.
karena itu Hyungseok bekerja jauh lebih keras daripada sebelumnya.
"Hyungseok, tidak pulang?" Jungoo bertanya, kebetulan mereka bekerja ditempat yang sama. tentu karena Jungoo sengaja. ia ingin mengais informasi lebih soal keberadaan pasangan mereka. namun nihil didapatnya. Hyungseok juga tak tahu apa-apa.
pria itu pun selalu terlihat sedih belakangan, persis seperti Jungoo kadang. namun Jungoo beruntung karena hal-hal seperti ini pintar ia sembunyikan.
Hyungseok menggeleng, "Sekalian pagi saja, aku juga sudah bawa seragam sekolah." jawab si omega, sedangkan lengan-lengan lentik itu sibuk berkutat dengan pekerjaannya.
"Sudah berapa lama kau tak istirahat?"
"Entahlah, Kak." Hyungseok menoleh pada Jungoo yang terus memperhatikan, lantas diukirnya sebuah senyum yang begitu menawan. "Aku sudah tak peduli lagi."
Jungoo bahkan sempat tersentak melihat senyuman si cantik yang benar-benar memikat, sebelum kemudian menghembuskan nafas berat.
'Selain baik dia juga sangat cantik.. wajar jika dua naga sampai tergila-gila padamu, Hyungseok.'
"Kak." disela-sela makan mereka, Jaehye memanggil nama si manusia, dengan embel-embel 'kak' yang menjurus pada posisi kakak ipar dalam keluarga.
"Kakak apa tidak penasaran kenapa rambut kak Jay selalu menutupi matanya?"
Hyungseok mengunyah dengan tatapan penuh tanya, ia belum pernah memikirkan ini sebelumya. memang benar poni naga itu agak mengganggu, namun Jay juga tak pernah berbagi cerita soal itu.
Hyungseok mengangguk perlahan, "Kenapa selalu ditutupi?"
Jaehye langsung mengukir senyum cantik di wajah, lantaran setelah dua hari si manusia akhirnya mau bicara.
Jaehye bahkan sempat mempertanyakan apakah manusia ini benar-benar pasangan kakaknya, karena sikapnya yang tak acuh. namun kesedihan itu pula yang membuat Jaehye percaya kalau memang Hyungseok lah orangnya.
"Aku akan cerita, tapi kakak harus menghabiskan semuanya." Jaehye menambahkan lebih banyak daging ke piring Hyungseok yang terlihat tak berselera, duduk di sini saja harus dipaksa. karena Jaehye bertanggungjawab atas si omega sampai kakaknya kembali. belakangan ini, dalam sehari Hyungseok hanya makan sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] " The Ineffable " [ JAYSEOK LOOKISM ] [ BL ] [ OMEGAVERSE ]
Fanfictionmereka yang berasal dari sebuah ketiadaan mutlak, takkan mungkin bisa melukis jejak di bawah semesta yang perlahan membusuk. lantas bersama duka yang menyeruak, kini segalanya telah hilang bersama ombak. seolah bagi Hyungseok, sosok yang tak terluki...