keadaan malam yang begitu dekat dengan kegelapan, entah kenapa jadi terasa begitu mencekam. seolah-olah di salah satu titik Seoul tersimpan sebuah kemarahan dari sosok penghantar kematian. keadaan hujan yang turun bertepatan dengan melodi malam yang mengerikan, menambah daya intimidasi dari ketakutan yang dialami oleh mereka yang berkumpul dihadapan sosok bernama Park Jonggun.
"Kemana perginya serigala itu? bukankah sudah dua hari berlalu?" sosok pria dengan iris putihnya nampak bertanya sembari menginjak pria lain dengan semena-mena. auranya terlihat marah, sampai-sampai pria yang ia injak turut bergetar ketakutan di bawah sana.
"Saya tidak tahu.. Tuan.." ujarnya, terdengar begitu lemah.
tentu saja, beberapa saat lalu ia baru saja dihajar habis-habisan oleh lawan bicaranya. entah apa yang membuatnya begitu marah, pria bernama Jonggun itu bahkan tak terlihat menaruh sedikitpun kasihan melihat keadaan lawan bicaranya yang terluka cukup parah.
"Hei, kau bisa membunuhnya." sosok lain bersuara, kemudian maju untuk menyingkirkan kaki Jonggun dari sosok yang diinjaknya. "Dia kan masih berguna." ujarnya, berjongkok sembari mengusap kepala si pria yang terluka, "Kudengar serigala itu setengah mati setianya, kau beruntung karena bisa menemukan pengkhianat sepertinya."
pria yang ditolong merasa tersinggung akan kalimatnya, namun ia sendiri tak bisa berbuat apa-apa. toh ia benar-benar pengkhianat dalam kelompoknya. atas alasan apa? ia adalah serigala yang berambisi untuk menjadi pemimpin dalam kelompoknya, sosok yang berambisi menjadi Alpha dalam kelompoknya. namun takdir berkata berbeda. dan kini ia berkhianat dengan niat untuk membalaskan dendamnya.
Jonggun mendecih tak suka, ia lantas pergi begitu saja. dan seolah tahu apa niatnya, sosok dengan surai kuningnya itu segera bertanya, "Ada apa?"
"Pasukan serigala itu tak terkendali jika tak dikontrol langsung oleh ketuanya. mereka bisa-bisa membunuh Hyungseok dalam misinya." jelasnya, meraih sebuah coat berwarna coklat sembari berjalan menjauh.
"Apa kau mau mencarinya?"
Jonggun mengangguk, "Jungoo, jangan ikuti aku."
setalah mengatakannya, Jonggun menghilang begitu saja. tak ada satupun jejak yang tersisa. dan bukannya mendengarkan perintah sang Alpha, pria bernama lengkap Kim Jungoo itu justru tertawa.
"Oh! aku sangat suka pria itu!" teriaknya. sebuah sayap pun muncul dari balik punggungnya, mengoyak apapun yang melapisi tubuh bagian atasnya. lalu terbang pergi begitu saja, meninggalkan si pria yang terluka sendirian di sana.
'Naga itu gila.. padahal dia Alpha, tapi menyukai boss Jonggun yang juga seorang Alpha.' batinnya.
"Hong Jaeyeol, kalau boleh kutanya, makluk seperti apa yang seumur hidup tak ingin kau jumpa?" Hong Jaeyeol yang saat itu masih sangat muda, sudah memiliki sifat pendiam bersamanya. ia bahkan seperti punya bahasa yang berbeda, sangat diam dan aneh. namun pria mungil berkacamata itu seolah tak kenal lelah. ia terus berusaha bicara padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] " The Ineffable " [ JAYSEOK LOOKISM ] [ BL ] [ OMEGAVERSE ]
Fanfictionmereka yang berasal dari sebuah ketiadaan mutlak, takkan mungkin bisa melukis jejak di bawah semesta yang perlahan membusuk. lantas bersama duka yang menyeruak, kini segalanya telah hilang bersama ombak. seolah bagi Hyungseok, sosok yang tak terluki...