Bab 12 - Kamu Harus Tahu

5 0 0
                                    


Author

Hubungan Mariana dan Melvin sekarang adalah sahabat tetapi mesra. Melvin memanggilnya sayang didepan banyak orang dan tidak dipermasalahkan oleh Maria na.Mariana belum mau membuat status seperti yang diharapkan oleh Melvin.

Mariana merasa Melvin harus mengenal dan mengetahui siapa dirinya lebih dalam dan begitupun sebaliknya. Melvin bersedia dan memberikan waktu yang dibutuhkan oleh Mariana asalkan Mariana tidak menghindar darinya.

Diusia yang cukup matang Mariana tidak ingin menjalin hubungan yang asal-asalan, Mariana ingin membangun suatu hubungan yang serius.

Hari ini Mariana mengajak untuk pergi kesuatu tempat yang dirahasiakan olehnya. Sepanjang jalan Melvin terus penasaran dengan tempat yang akan mereka kunjungi, tetapi Mariana sangat keras kepala untuk segera memberi tahunya.

Setelah berkendara cukup lama mereka sampai disebuah rumah yang cukup besar dan terlihat sangat nyaman. Mariana menepikan mobilnya dan membuka pagar didepannya agar mobilnya bisa masuk. Melvin menatap bingun pemandangan yang ada dihadapannya saat ini.

"Ini rumah siapa?" tanya Mevin saat Mariana kembali kedalam mobil.

"Rumahku." Jawab Mariana santai sambil menjalankan lagi mobilnya menyusuri pekarangan rumah itu.

Melvin sangat panik mengetahui hal tersebut, dia bahkan tidak menyiapkan apa-apa untuk perjalanan mereka hari ini. Kalalu dia tahu mereka akan mengunjungi rumah Mariana dia akan berdandan lebih rapi dan membawa sesuatu yang bisa diberikan untuk keluarga Mariana.

"Kenapa tidak bilang kalau mau kesini? Tanya Melvin.

"Aku hanya ingin kamu menjadi diri kamu sendiri. Kalau aku memberi tahu kamu, kamu pasti akan menyiapkan hal-hal untuk menyenangkan keluargaku. Aku hanya ingin membawa diri kamu kesini bukan yang lain."

 Perkataan Mariana membuat Melvin cukup merasa tersanjung, dia tidak menyangka akan mendengarkan kata-kata manis tetapi bermakna dalam dari seorang Mariana.

"Mamee......................." suara anak kecil mengalihkan perhatian Melvin dan Mariana. Mariana berlari pelan untuk memeluk anak kecil tersebut sedangkan Melvin membatu ditempatnya.

"Mamee, Mika kangen." Kata anak itu dengan manisnya. Mariana memeluk anak itu sambil membisikan sesuatu yang membuat anak itu tertawa.

"Mika, kenalan sama om dulu." Mariana menuntun Mika mendekati Melvin yang masih berdiri kaku didekat mobil.

"Halo om, aku Mika. Om temannya Mamee ya?" tanya Mika sambil menyodorkan tangan kecilnya yang sedikit gemuk.

Melvin masih menatap anak itu tanpa berkedip sedikitpun hingga Mariana menegurnya.

"Ohhh halo anak manis, namaku om Melvin." Kata Melvin sambil menyesuaikan tinggginya dengan tinggi Mika. Melvin menatap Mika dengan bingung dan sedikit shok.

Siapa anak ini? Tanya Melvin dalam hati.

"Kenapa masih diluar? Ayo masuk suara mama Mariana mengalihkan perhatian mereka bertiga.Melvin segera berdiri dan mengikuti langkah Marina dan Mika memasuki rumah tersebut.

"Perkenalkan saya Melvin tante," kata Melvin sambil memperkenalkan dirinya.

"Halo Melvin, selamat datang." Mama Mariana menyambut Melvin dengan ramah.

Dia sudah menyiapkan berbagai hidangan yang menggugah selera. Mereka bercerita banyak hal, Melvin cepat akrab dengan mama Mariana. Mereka berdua berbicara tanpa menghiraukan Mariana yang masih sibuk menyuapi Mika. Mariana senang melihat pemandangan didepannya.

Empty SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang