Bab 6 - Orang Baru

8 0 0
                                    


Mariana's Point Of View

Aku meresa ada yang sedikit berbeda dengan pak Alvaro belakangan ini. Sudah hampir seminggu lebih aku selalu lembur dan selalu pulang saat pukul delapan malam dan kami selalu bertemu setiap jam pulang. Apakah memang kebetulan saja?

 Hanya saja aku merasa sedikit aneh.

Hari ini aku memutuskan untuk lari pagi,kebetulan hari ini adalah hari minggu jadi aku mempunyai sedikit waktu untuk senggang untuk berolah raga. Setelah mengganti pakaianku dengan pakaian olah raga, aku keluar dari kamarku sambil melakukan sedikit pemanasan. Sambil menunggu lift terbuka aku memasang earphone dikedua telingaku.

Aku sedikit terkejut mendapati pak Alvaro berada didalam lift tersebut dan sepertinya dia juga cukup terkejut melihatku. Apakah dia tinggal disini juga? Aku terseyum sopan padanya.

"kamu tinggal disini juga?" tanya pak Alvaro sambil memasukan handphone kedalam saku celananya.

"Ia pak, bapak juga?" tanyaku balik.

"Saya sudah lama tinggal disini tetapi tidak pernah melihat kamu." Katanya sambil tertawa

"Saya juga baru pindah pak. Saya tidak menyangka bapak tinggal disini?"

Bukannya bermaksud apa-apa, seorang direktur Alfa Multimedia pastinya tinggal ditempat yang lebih mahal dari ini. Apartemen ini memang mahal untukku tetapi sedikit tidak cocok untuk seorang pak Alvaro.

"Tidak ada yang salahkan untuk tinggal disini kan? Apalagi kalau punya tetangga seperti kamu."

"Maaf pak, maksud saya bukan seperti itu." Aku sangat malu pada pak Alvaro.

Aku mendengarnya tertawa dengan sedkit nyaring sehingga membuatku menoleh kearahya. Dia mengelus kepalaku pelan tepat saat pintu lift tebuka, pak Alvaro berlari pelan meninggalkanku.

Aku memperhatikannya dengan sedikit takut, apakah dia marah? Tetapi sepertinya dia baik-baik saja.

Setelah napasku hampir habis karena berlari, aku memutuskan untuk berhenti dan beristirahat di taman dekat situ. Aku mengulurkan kakiku kedepan sambil memandang keadaan disekitaku. Aku memperhatikan beberapa wanita sedang melakukan workout, mereka mempunyai lekukan badan yang begItu sempurna.

Sebenarnya aku cukup malas dalam hal berolahraga, tetapi karena merasa badanku sedikit kaku hari ini saehingga aku memutuskan untuk melakukan sedikit olahraga ringan. Aku memperhatikan segerombolan anak mudah yang sedang memperhatikan wanita didepan sana yang sedang melakukan workout, dari segi penampilan wanita itu memang sangat menggoda mata orang yang melihatnya.

Apakah semua laki-laki seperti ini? 

Selalu memandang dari luar?

Secara fakta memang benar semua orang akan memandang orang lain untuk pertama kalinya dari tampilan fisik, tampilan yang langsung menarik mata. Aku juga pernah melakukannya. Tetapi sebagai perempuan aku tidak rela jika melihat pacarku menatap perempuan lain seperti itu.

"Semua orang suka hal indah bukan?" suara pak Alvaro mengalihkan perhatian dan pikiranku dari pemandangan didepan sana.

"Sesuatu yang indah itu biasanya hanya sementara, misalnya malam berbintang walaupun dia sering muncul tetapi tidak lama juga bahkan dia tidak muncul sama sekali atau mungkin juga bunga sakura yang mekar menunggu waktu itupun tidak lama juga." Aku terus menyimak perkataan pak Alvaro yang cukup menarik.

"Tetapi semua orang menantikan kemunculannya pak." Jawabku sambil memandang wanita yang masih berolah raga itu.

"Itulah keunggulannya, tetapi apakah semua orang yang sedang menunggu itu bisa memilkinya? Tentu tidak."

Empty SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang