Kejadian hari ini sangat ironis. Hampir saja memakan korban jiwa. Tidak ada yang menduga akan separah ini. Untung saja tidak ada bapak ibu guru yang terlibat langsung. Namun tetap dan pasti akan ada sanksi.
Tentunya nama Willy ikut tersebut, meski Dony tidak mengatakan namun guru guru sudah hafal dengan pesohor pemimpin siswa begadulan itu. Tidak heran jika Willy menjadi langganan tersangka jika ada keributan.
Dony memang masalah besar.
" ke UKS lo! " perintah Devan. Mereka masih di sana belum benar benar pergi. Mungkin mereka akan pergi setelah kerumunan ini bubar. Memastikan tidak ada yang rusuh lagi.
Willy mencari keberadaan Keyra dan mengabaikan ucapan Devan padanya. Gadis itu sudah tidak terlihat di matanya. Rasanya ada setetes kecewa di benak lelaki berluka itu padahal tidak ada yang harus di kecewakan.
" balik kelas lah " ajak Rico, tidak merasa untung berlama lama di sana.
" Bima gimana? " tanya Willy saat mereka berjalan menuju kelas.
" masuk RS " tukas Ozan. Sudah pasti akan berujung seperti ini. Melihat luka parah sekujur tubuh cowok yang pernah, ralat memang bermasalah dengan Anak W21.
Pundaknya merosot kebawah, tidak terangkat tegap karena kelalaiannya mengawasi Dony. Willy bertanggung jawab, ia selalu merasa seperti itu. Ia adalah tipe orang yang mudah kepikiran.
Kejadian ini menunjukkan ketidak kompetenan dirinya. Willy merasa buruk sebagai Leader. Apa benar ia pantas menyandang jabatan besar itu. Sering kali ia meragukan dirinya jika terjadi peristiwa sejenis ini.
" ngga usah lo pikirin, bukan
salah lo! " tegas Fatah, ini bukan salah siapapun." emang Dony brengsek! " celetuk Devan.
" ngga nanggung banget kalo mukul orang, langganan lost control " ucap Rico. Tidak jarang mereka di buat repot oleh tindakan Dony yang selalu lost.
" tuh satu ngrepotin bener dah! Mau tidur siang juga ngga bisa, gini nih kalo harimau lepas kandang! rusuh
dimana mana " omel Ozan.Willy diam tetap berjalan di depan mendahului yang lain. Ada sebuah benturan keras di ulu hatinya. Marah lebih dominan. Ia merasa gagal.
Marah pada dirinya sendiri juga Dony.
Teman temannya di belakang sana sudah paham. Mereka mengerti benak pikiran Willy saat ini. Bagi orang di luar sana yang tidak begitu mengenal Willy selalu melihat dirinya baja yang keras. Batu yang kokoh.
Tangguh dan berani tanpa belas kasih. Tidak takut apapun. Tapi bukan itu kebenarannya. Willy manusiawi yang berhati. Manusia biasa yang bisa saja merasa down.
" gue dendam banget kalo udah gini! Ngga tega gue liat tuh anak gitu! " tutur Fatur di sela langkah lebarnya.
Ketiganya memperhatikan pundak Willy dari belakang. Jika berkelahian bisa mungkin Willy tidak semarah itu. Kali ini Dony melampiaskan amarahnya dengan tenaga penuh. Tidak ada yang tau apa penyebabnya, entah Dony yang kurang kerjaan atau Bima yang memancing. Satu yang jelas hari ini mengejutkan banyak orang.
Nyaris saja salah satu anggota W21 menjadi pembunuh bertangan kosong.
" hama banget si Dony, kalo udah gini Willy juga kan yang kena! " Rico tidak terima. Merasa curang jika Willy ikut terkena imbas. Namun ini tidak terelakkan, Willy adalah pemimpin mereka.
" kalo kena DO gimana? " Ozan khawatir, pihak guru tidak mungkin diam saja dengan hari ini.
" ngga bakal, guru ngga ada yang
liat langsung " ujar Devan.

KAMU SEDANG MEMBACA
PHUBER
Romancekisah ini berawal ketika Keyra tidak sengaja bertemu Willy, pemimpin geng besar di sekolahnya. Awal pertemuan yang jauh dari kata manis dan lebih terkesan kesialan bagi Keyra membuatnya enggan dekat dengan Willy, lelaki yang berhasil mencuri ciuman...