PHUBER

9. Gue Minta Maaf

Pernahkah kamu kehilangan sahabat?

Seperti itu sekarang kata yang pas menggambarkan posisi Keyra. Gadis itu sudah benar benar terbuang dari hidup Juna Dallan. Sahabat kecilnya. Mentari paginya. Dan lelaki yang ia damba dalam diam.

Keyra merasa hambar. Fikiranya kacau setiap kali memikirkan cara untuk mendapatkan maaf dari Juna, semalaman suntuk ia terjaga mencari berbagai cara yang bisa ia gunakan namun sampai sekarang nihil. Ia meremas rambutnya sendiri ketika dirasa sia sia bergadang semalaman. Gadis itu depresi. Sangat sukar hingga lingkar hitam terlihat samar di kedua bola matanya.

Hafal sekali Keyra dengan sikap Juna yang tidak mudah memaafkan ketika seseorang sudah berbuat salah padanya. Sifat lelaki itu sangat keras.

Sesaat Keyra berpikir mudah, menjelaskan dan meluruskan kesalah pahaman ini adalah sulosinya namun ini adalah Juna Dallan, bukan orang lain yang akan mudah menerima penjelasaannya atau akan mempercayai perkataannya. Ini Juna Dallan orang yang benar benar sensitif dan teliti. Mengingat bagaimana marahnya Juna kemarin membuat pikiran mudahnya itu lebur begitu saja. Juna tidak main main dengan emosinya dan Keyra semakin sukar. Ia harus bisa mendapatkan maaf dari Juna bagaimana pun caranya.

Gadis itu menerjang terik siang ini demi bertemu Juna, ia sengaja berkunjung kerumah lelaki itu. Keyra baru saja keluar dari mobil pribadi hitam mengkilat mewah, gadis itu lalu berpamitan dan menyuruh sang sopir untuk pulang duluan karena Keyra berniat lama dirumah Juna  tidak enakkan jika membuat supirnya menunggu lama. Selain karena akan susah meminta maaf Keyra juga ingin menghabiskan hari minggu ini bersama Juna terhitung sudah lama sekali ia tidak main kesini,  rumah besar hampir seperti mansion itu membuat mata Keyra berbinar bersaaman ketika satpam pribadi keluarga Juna membukakan gerbang untuknya. Ia melangkahkan kaki dengan penuh semangat. Tanaman hijau mendominan halaman depan rumah yang memang hoby nyonya di sini adalah bercocok tanam, ada banyak jenis tanaman hias juga bunga di sana. Pemandangan yang benar benar unik melihat bambu jepang yang ada di tengah tengah kolam ikan, kolam ikan koi itu melingkari bambu jepang dengan air macur mini yang berada di ujung kolam dan yang selalu menjadi favorit Keyra adalah taman mini khusus bunga mawar yang bervariasi warna hasil perjodohan. Seni arsitektur bangunan yang cukup menyimbolkan sang pemilik orang berkelas tinggi bukan?

" silakan duduk sembari saya panggilkan tuan Juan "

Keyra hanya membalas dengan senyum ramah saat asisten rumah tangga berpamitan untuk naik kelantai dua memanggil anak majikannya. Keyra mengelilingi ruangan dengan mata yang terus berbinar dari ujung ke ujung, banyak foto foto yang terpanjang cantik di dinding bercat putih yang berkesan mewah. Tidak lama seorang wanita diumur berkepala empat keluar dari pintu besar bercat coklat yang terletak dekat di samping foto keluarga, senyum rekahan Keyra melebar lalu ia berlari girang memeluk hangat wanita tadi.

" Keyra, kapan dateng kok tante
ngga tau?  "

Wanita tersebut membalas hangat pelukan Keyra sambil mengelus pucuk kepala gadis itu lalu mencium sekilas kening Keyra. Dari sikapnya terlihat bahwa wanita tersebut juga sangat merindukan Keyra yang sudah lama tidak berkunjung kerumah. Mereka lalu duduk disofa yang tadi Keyra tempati, mereka saling melempar senyum terutama Keyra yang hampir dua tahun ini tidak bertemu dengan Ibunya Juna. Saat pernikahan ayahnya waktu itu Ibunya Juna tidak hadir karena saat itu masih berada di LA dan baru sekitar satu minggu yang lalu pulang ketanah air. Keyra sangat merindukan wanita yang sudah ia anggap seperti ibunya sendiri. Keduanya saling tidak mengira akan bertemu hari ini, mereka sama sama melepas rindu dengan senyum yang sesekali merekah mungkin sedikit canggung karena dua tahun tidak berkomunikasi.

" makin cantik sekarang, maaf ya tante ngga dateng waktu itu "

Keyra tersenyum canggung ketika sekali lagi ibunya Juna mengelus rambutnya dan menyelipkan kebelakang telinganya bak seorang ibu yang takjub melihat anak gadisnya sudah tumbuh besar.