4. Aku Orang Asing Baginya

245 7 2
                                    


Kamu bukan orang asing, hanya saja aku yang belum terlalu mengenal mu di dunia ku sendiri. Aku butuh waktu untuk mengenal juga menjelajahi dunia mu yang lebih luas itu_____Keyra Glamoera.

Keyra tidak mengerti. Ia terlalu mempercayai Juna selama ini. Setiap hari Keyra menelan rasa cemburu itu dengan sangat terpaksa. Sahabat yang ia kagumi terlalu menyakitinya. Tiga tahun lebih ia pendam rasa suka itu. Menghargai ikatan persahabat yang ada di antara dirinya dan Juna. Ia rela berpura pura demi Juna, agar lelaki itu tidak pergi atau marah saat tau isi hati Keyra yang sebenarnya.

Gadis itu menyendiri di kursi kantin. Ia sengaja mengasingkan diri untuk menghindari Juna dan Jena. Bagaimana bisa Juna menyuruh Keyra untuk memfotokan dirinya bersama Jena dengan berbagai gaya. Pelukan, bercium pipi, saling melempar tawa, dan yang paling menyayat saat Juna dengan tulusnya mengecup kening Jena penuh kasih. Katakanlah Keyra iri dan ingin merebut posisi Jena. Keyra sangat sabar dengan hal itu. Ingin sekali ia menolak pertanyaan Juna tadi namun ia tidak ingin mengecewakan Juna, hatinya terlalu lugu.

Duduk sendiri itu adalah hal yang biasa, mungkin terlihat menyedihkan namun Keyra tidak peduli itu. Keyra nyaman dengan dunia miliknya yang seperti itu. Biasanya Keyra di temani Juna saat jam istirahat untuk makan siang di kantin atau sekedar membeli minuman, Juna selalu setia di samping Keyra yang memang tidak mudah beradaptasi dengan lingkungan. Semua itu di lakukan Juna dengan senang hati tanpa bosan namun sekarang semua itu hanya cerita usang.

" lo nglamun?"

Suara melengking itu sudah duduk di depan Keyra tanpa tau kapan datangnya. Gadis berambut sedikit kemerahan itu tengah mengemut permen lolipop dengan mata bermaskara yang tertuju pada Keyra.

Keyra menatap tidak percaya dengan kehadiran kakak kelasnya itu, ia melihat sekelilingnya dan benar ini memang bukan dunia khayalannya. Kakak kelasnya itu memang nyata duduk di hadapannya dengan pandangan yang Keyra tidak mengerti.

" kemarin lo nangis di pojokkan toilet sekarang lo nglamun di kantin, hidup lo sengsara banget emang? "

Tanya kakak kelasnya itu dengan tidak sopannya dan terlalu bar bar. Keyra harus mencerna semua kata kata bar bar yang terucap dari mulut kakak kelas booming itu. Berinteraksi dengan orang semacam Lusy adalah hal yang tidak biasa bagi Keyra.

" kak Lusy kok di sini? ada perlu apa kak?"
Tanya Keyra formal pada kakak kelasnya itu. Itulah Keyra, selalu bersikap sopan pada setiap orang tidak peduli umur juga materi.

" ngomong sama gue kaya ngomong sama pejabat tinggi aja lo, btw lo kenal nama gue? Setenar itu gue sampe cewe anti sosia kaya lo juga tau?"

Lusy, salah satu deret siswi yang di perhitungkan di SMA Pelita. Semua kalangan kenal siapa dia, kebanyakan dari mereka menyebutnya dengan julukan gadis nakal. Tidak heran dengan julukan itu, di lihat dari seragam ketat, make up yang terlalu berlebih, sikap bar bar juga club yang menjadi tongkrongannya setiap malam.

" gue ngga anti sosial kak" ujar Keyra apa adanya.

Ia memang jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya namun bukan berarti Keyra anti sosial, hanya saja dunia Keyra tidak seperti itu atau__belum seperti itu.

" kenapa lo? lagi broken heart ya lo? muka lo kusut banget" kata Lusy.

Keyra sedikit kikuk bahkan ia kurang nyaman sejujurnya. Bisa aja Keyra bangkit dan segera pergi namun itu bukanlah pilihannya, Keyra berusaha menghargai kehadiran Lusy dan mengesampingkan ketidak nyamanannya.

" ngga kok kak" Kilah Keyra dengan ragu membuat Lusy memicingkan matanya, jelas itu jawaban bohong.

" ngga percaya gue, lagian cewe polos kaya lo bisa juga naksir sama cowo? akrab juga lo sama perbucinan?" ujar Lusy dengan kata kata yang tidak tersaring.

PHUBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang