" buju buset, kemana aja lo Van?! " suara lantang Ozan mendobrak keras gendang telinga Willy dan yang lain." ngebabu "
Fatah menimpuk Ozan dengan bantal sofa tepat mengenai wajah
standar cowok itu. " berisik cok! "" sakit cok! " balas Ozan menimpuk Fatah namun cowok tersebut berhasil menghindar.
Devan mendudukan diri ditengah tengah yang lain. Ia baru terlihat sejak sepulang sekolah tadi. Ia langsung menyambar rokok bungkusan di meja lalu menyalahkan korek gas setelah sebelumnya menyalami yang lain.
" bang lo ngga bawa buah gitu? " tanya Rico tidak beralih dari layar ponselnya. Hanya dirinya yang tidak merokok saat ini.
" ngga, ribet " jawab Dony, menarik putung rokok dari bibirnya.
" masa tangan kosong sih bang, ngga enak kali " tutur Fatah, ia baru kembali dari toilet.
" yang penting do'anya " cetus Willy kembali menyelipkan rokok itu kembali disela bibirnya.
" tuh denger! " tukas Dony merasa terbela.
" seenggaknya bawa, biar ngga kelihatan pelit " ujar Devan mendapat gelak tawa dari yang lain.
Ozan terkekeh keras, ia sampe menepuk pundak Devan. " bener banget lo Van! Pedesnya kenyataan cok! "
" merasa tersindir gue " monolog Dony.
" auh! kena banget ke akar akar
hati ini " Rico alay. " nyeri gimana gitu, haha! "" kaya ada yang ke congkel, haha! " ledek Fatah. Mereka saat ini tengah berada di markas sengaja datang malam ini karena rencananya mereka akan menjenguk Bima.
Meski banyak anak anak Gentar yang tidak suka dengan Bima namun sudah kewajiban mereka untuk menjenguk, toh Bima masuk rumah sakit karena di hajar Dony.
Awalnya banyak yang menolak dan tidak sudi menjenguk orang yang sudah sering menyebar hoax tentang mereka namun Willy menegaskan keras jika kita harus bertanggung jawab atas perbuatan Dony.
" perwakilan aja " saran Devan menatap Willy meminta persetujuan.
" ngga bagus juga kalo rame rame ke RS, kaya mau tawuran " tukas Fatah sependapat dengan Devan.
" iya, kalo ramean takut ganggu pasien lain, gimana Will? " tanya Rico, ia pikir ada baiknya memikirkan pasien lain.
Willy menarik rokok dari mulutnya mengepulkan asap pekat keatas. " terserah lo pada "
" good bos! " Ozan heboh sendiri. " trus siapa yang mau kesana "
" kalo gitu gue ngga deh, males gue ketemu tuh anak " Dony masih dendam.
" lo wajib bang, kan lo yang bikin
dia gitu " tutur Willy." kalo ngomong males semua juga males ketemu bocah tengil itu bang " imbuh Fatah.
" iya gue kesana " Dony pasrah, bagaimana pun juga ia harus tanggung jawab. " siapa yang ikut? "
" tuh Ozan! " tunjuk Rico ia masih asyik bermain game. " nganggur dia "
" main tunjuk! Lo juga nganggur kali "
" lo juga Co! " perintah Fatah.
" males ah! Nanggung lagi main gue "
" gue banting hp lo! " ancam Ozan, ia juga terpaksa ikut. " cepet cok! "
" anjing, lagi main juga. Sabar sat! "
" kasar sekali kau maz "
" bacot lo! "
" sakit hati ini maz "

KAMU SEDANG MEMBACA
PHUBER
Romancekisah ini berawal ketika Keyra tidak sengaja bertemu Willy, pemimpin geng besar di sekolahnya. Awal pertemuan yang jauh dari kata manis dan lebih terkesan kesialan bagi Keyra membuatnya enggan dekat dengan Willy, lelaki yang berhasil mencuri ciuman...