Selepas melihat ketakutan di mata Keyra, Willy memilih pergi meninggalkan gadis itu. Ia tidak sadar jika hampir saja ia kehilangan kendali di hadapan Keyra.
Willy memasuki kelasnya dengan langkah lebar lalu merebahkan diri di atas meja bawah AC, ia menutup separuh wajahnya dengan lengan tangan yang ditekuk. Dirinya sedang kacau.
Tentu hal ini menarik perhatian Fatah dan Ozan yang memang sendari tadi tinggal di kelas, keduanya menebak nebak apa yang sudah terjadi hingga Willy terlihat berantakan seperti itu. Seragam dan wajahnya kacau. Ada sedikit memar samar, Fatah yakin itu luka baru.
" dari mana lo?!" tanya Fatah mendekati Willy lalu duduk di bangku belakang meja yang sedang ditindih Willy. " brantem?"
" hm"
" sama siapa Will, kok ngga ngajak sih ngga seru lo!" sambar Ozan ikut bergabung duduk disebelah Fatah.
" sama monyet!"
Fatah dan Ozan tertawa sumbang, ia pikir Willy baru saja berkelahi serius dengan seangkatannya." monyet mana lagi lo?"
" noh kelas sebelas"
" kalo itu sih gue ngga minat, gue kira lo brantem sama Dony Will" tukas Ozan.
Willy tidak menyauti lagi, ia ingin tidur sebentar saja. Badannya sangat ngilu sebab ia cukup keras kena pukul terlebih di pipinya. Fatah dan Ozan pun tidak lagi bersuara, mereka malah bermain game online.
Tidak lama hampir saja Willy terlelap tiba tiba ponsel di saku celananya bergetar, Willy tidak langsung membuka ia menunggu sebentar lalu merogoh saku celananya. Ia masih dalam posisi rebahan tidak nyaman di meja itu lalu membuka notifikasi tersebut.
Matanya terbuka semangat saat melihat nama sang pengirim. Benarkah ini gadis lemot itu. Willy hampir menyunggingkan senyum namum ia urungkan saat melirik Fatah dan Ozan, jangan sampai dirinya terlihat bodoh di depan kedua temannya ini bisa bisa ia jadi bahan ledekan.
Keyra: kak
Willy: hmm
Keyra: lukanya udah di obatin?
Willy: khawatir lo sama gue?
Keyra: ngga!
Willy: trus?
Keyra: cuma nanya!
Willy: oh!
Keyra: kenapa, ngambek ya?
Willy hanya meread. Apa sih, kenapa gadis itu tidak bisa bersikap manis. Ia jadi kesal sendiri. Sumpah pesan kaku Keyra barusan membuat moodnya turun drastis. Willy memasukan lagi ponselnya itu, ia pikir Keyra akan mengirim pesan manis atau memberinya perhatian. Nyatanya hanya pesan kaku yang mengebom moodnya.•••
Keyra menatap bingung room chat dirinya bersama Willy, apa yang salah kenapa Willy hanya membaca dan tidak kunjung membalas. Apa cowok itu kehabisan kuota.
Keyra tidak ambil pusing, ia meletakkan ponselnya dimeja begitu saja. Baru saja ia berniat bangkit tiba tiba mejanya digebrak keras membuat Keyra terkejut bukan main. Untung saja ponselnya tidak jatuh, gadis itu lalu mendongak untuk melihat siapa yang melakukan hal ini.
Dan ternyata itu teman sekelasnya sendiri, Jena sudah menatap murka pada Keyra. Siap meluapkan amarahnya pada gadis yang kini menatap heran. Untung kelas tidak terlalu ramai, karena memang ini masih jam istirahat mungkin yang lain tengah di luar kelas.
" bitch ya lo!" bentak Jena, melototi Keyra yang masih kebingungan. " dari luar lo polos tapi ternyata lo busuk Key! Lo sengaja kan bikin Juna marah sama gue?! Lo berharap gue putus kan sama Juna?! Busuk banget lo!"

KAMU SEDANG MEMBACA
PHUBER
Dragostekisah ini berawal ketika Keyra tidak sengaja bertemu Willy, pemimpin geng besar di sekolahnya. Awal pertemuan yang jauh dari kata manis dan lebih terkesan kesialan bagi Keyra membuatnya enggan dekat dengan Willy, lelaki yang berhasil mencuri ciuman...