10. Sandiwara 1

31 5 1
                                    


Willy menguap, puas sekali tidur siangnya kali ini. Setelah sekitar satu jam lelaki itu terlelap dipojok kelas, kini ia terbangun dengan wajah yang lebih segar. Semalam ia tidak bisa tidur. Pikirannya terus bergemuruh meski badannya lelah. Tidak jelas apa yang ia pikirkan namun itu sangat mengganggu jam tidurnya akhir akhir ini.

Lelaki dengan seragam kusutnya itu bangkit lalu melenggang ke depan kelas. Terik matahari sangat silau di manik yang baru saja terbuka itu, ia mengucek matanya untuk menyamankan pandangan.

Dia tidak peduli sekacau apa penampilannya sekarang. Rambutnya sangat semrawut tidak karuan. Ia justru duduk di depan kelas dengan salah satu kaki dinaikan dan tangannya menyender di sana, mengabaikan pandangan siswi lain yang kini tengah beristirahat. Tetap mengagumi ketampanan Willy sekalipun dalam keadaan berantakan.

" udah bangun lo? " tanya Devan yang baru saja kembali dari kantin bersama Fatah.

Lelaki itu tidak menjawab, hanya memainkan matanya sebagai jawaban. Seolah ia masih sungkan bersuara karena baru bangun.

" ngga makan lo? " Fatur tau betul jika sendari tadi temannya itu belum makan. Bahkan mungkin saat berangkat pun Willy tidak sempat sarapan.

" ntar " jawabnya dengan suara berat.

" lo begadang lagi? " tanya Devan.

Lagi lagi Willy hanya mengangguk.
Willy sedang badmood.

" ngga cape lo begadang mulu? Tubuh lo juga butuh istirahat " Devan peduli pada temannya itu. Senakal apapun Willy hanya manusia biasa yang butuh istirahat.

" gue juga pinginnya tidur kali " jawab Willy apa adanya. Sejujurnya ia juga ingin waktu tidurnya normal.

" cewe yang kemarin itu cewe lo Will? Gue perhatiin lo sering banget terlibat sama tuh cewe " tanya Fatur masih penasaran.

Mendengar pertanyaan itu mengingatkan dirinya dengan lelaki yang Keyra suka. Ia tidak tau namanya tapi masih ingat wajah tengilnya. " lo tau cowo yang waktu itu nyamperin kita waktu pulang sekolah? "

" siapa? Banyak banget cowo di sini Will " ujarnya masih tidak ingat.

" yang waktu kita lagi nunggu parkiran sepi " jelas Willy berharap Fatah ingat.

" oh, yang waktu itu ada cewe lo juga kan? " ujar Fatah ingat yang dimaksud Willy.

" kenapa lo nanya dia? " sambar Devan dengan tatapan yang mengitimindasi Willy.

Devan heran mengapa Willy mendadak tertarik dengan lelaki itu. Apa benar temannya yang satu ini jatuh hati pada gadis itu sampai sampai Willy penasaran dengan lelaki yang waktu itu terlibat.

" tatapan lo biasa aja kali " tukas Willy membalas tatapan Devan.

" kenapa? dia nyari masalah sama lo? Emang songong tuh bocah, ngga suka banget gue sama sikapnya yang sok, pingin gue piting, blagu banget jadi adik kelas! " Fatur jadi ingat bagaimana sikap Juna saat mereka bertemu.

" gue butuh informasi tentang tuh bocah, secepatnya! " Willy akan mencari tau banyak tentang Juna.

" oke, secepatnya gue kabarin lo " Fatah menyanggupi perkataan Willy.

" ada masalah apa lo sama dia? " tanya Devan, tidak biasanya Willy bermasalah dengan anak satu sekolah. Sekalipun bermasalah hanya dengan Doni yang memang mereka kurang akur.

Apa mungkin Willy Dyantara cemburu?.

" gue cuma pingin kenal sama dia " tukasnya penuh arti.

•••

PHUBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang