Chap 1

558 130 28
                                    

●○●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●○●

Seperti perpustakaan pada umumnya, suasana perpustakaan kampus ini tampak sunyi dan sepi. Ini baru menunjukkan pukul delapan pagi, tapi Swara sudah duduk disalah satu kursi paling pojok di perpustakaan itu. Swara duduk sambil membaca sebuah novel yang dipilihnya secara acak di perpustakaan. Kedua telinganya telah ditutupi earphone, lagu "No Longer" milik Nct127 mengalun indah dengan volume rendah. Swara tidak sedang galau, dia hanya memutar lagu secara acak. Lagu yang menurutnya bisa menemaninya saat membaca, lagu yang tidak berisik tentunya. Swara bahkan punya playlist sendiri yang disiapkan untuk menemaninya membaca.

"Hei," Sapa Yuta sambil merangkul bahu Swara.

Swara yang sedang asyik membaca tentu saja merasa terganggu dengan kehadiran cowok itu. Dia menatap Yuta dengan wajah sinisnya, sedangkan cowok Jepang itu balik menatap Swara dengan tampang tak bersalahnya.

"Ngapain masih pagi gini udah nangkring disini? Kelas lo masih dua jam lagi kan?" Yuta mengabaikan tatapan sinis dari Swara, itu sudah biasa baginya. Karena sudah lama bersahabat dengan cewek cantik itu, Yuta merasa tatapan sinis itu bukanlah hal yang menyeramkan. Padahal bagi sebagian orang, tatapan sinis khas seorang Swara merupakan hal yang paling ditakuti.

Swara memang sangat jarang memperlihatkan wajah sinisnya, wajahnya lebih terkesan datar setiap harinya. Namun jika cewek itu sudah menunjukkan wajah sinisnya, maka orang-orang yang melihatnya akan menciut karena takut.

Mengabaikan pertanyaan dari Yuta, Swara hanya tetap diam membaca novel yang ada ditangannya.

Melihat Swara yang fokus membaca membuat Yuta merasa gemas sendiri. Dia pun melakukan aksi jahilnya. Tangannya yang masih bertengger di bahu Swara dengan sengaja menoel telinga cewek itu. Namun Swara masih tetap diam, walau sebenarnya dia sedang mengumpat Yuta didalam hati, cewek itu sudah tidak fokus membaca sejak kedatangan Yuta.

"Ara cantik, jawab pertanyaan abang dong~" Yuta dengan sengaja menyengol pelan bahu Swara berulang kali, tangannya kini beralih mencolek pipi Swara.

"AAARRGGHHH SWARA JANGAN DIGIGIT DONG." Yuta berteriak kencang begitu tangannya yang sedang mencolek pipi Swara di gigit oleh cewek itu.

"Ssshhutt," Tegur seseorang yang duduk dibelakang mereka.

"Sorry," Ucap Yuta tanpa suara

Mata Yuta kini kembali fokus pada Swara yg sudah kembali menatap bukunya.

"Ra," Panggil Yuta

Swara yang mulai kesal akhirnya menghempaskan tangan Yuta di bahunya, kemudian berpindah duduk di bangku depan Yuta.

Swara menutup novelnya, dia sudah tidak mood membaca. Kini dia menatap Yuta, dengan wajah datar khasnya.

Tangan Swara kemudian bergerak, memperagakan sebuah bahasa isyarat.

SUARA SWARA | KIM DOYOUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang