Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
●○●
"Jangan suka sama gue."
Setelah mengucapkan itu, Doyoung langsung keluar. Meninggalkan Swara yang kini bingung harus bereaksi seperti apa.
Swara senang, Doyoung akhirnya mau bicara. Tapi bukan kalimat seperti itu yang ingin Swara dengar. Ingin sedih, tapi Swara dan Doyoung memang tidak mempunya hubungan apapun sejak awal.
Cewek itu mencintai sendirian.
Swara tersenyum miring dan menunduk, bodoh. Dia bodoh, sangat bodoh.
Inilah yang membuat Swara tidak ingin mempercayai cowok, mereka bisa memberikan perhatian tanpa perasaan didalamnya.
Semua yang mendekatinya tidak pernah ada yang tulus. Semuanya tidak lebih dari kasihan.
Swara mengangkat kepalanya, menegakkan bahunya dan mengembangkan senyum. "Udah biasa, gak perlu sedih."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pukul 18.50, Swara duduk sendirian di halte yang tidak jauh dari kampus. Dia terlihat kelelahan. Hari ini adalah hari yg berat bagi Swara.
Bukan hanya hari ini, seminggu terakhir cewek itu terus diteror oleh ayah Jaehyun. Pria paruh baya itu selalu menelepon, mengirimkan pesan, bahkan mengirimkan surat yang berisi kalimat-kalimat tentang kejadian masa lalu.
Swara menjadi stres karena itu, ditambah lagi dengan tugas kuliah yang menumpuk.
Swara mendongakkan kepalanya sesaat untuk menghentikan air mata yang mencoba untuk turun.
"Jangan nangis, kamu harus kuat," Monolognya.
Mata Swara kemudian menangkap sesuatu yang membuat hatinya semakin sakit.