Chap 2

343 118 20
                                    

●○●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●○●

"Lo nggak apa-apa?" Tanya Fay pada Swara yang kini tengah membereskan buku-bukunya ke dalam tas dengan wajahnya yang terlihat lesu.

Swara mengangguk dan tersenyum tipis pada Fay. Meyakinkan Fay bahwa dia baik-baik saja.

"Nanti gue bantuin, lo tenang aja."

"Sebenarnya kak Doyoung itu baik kok, cuma yah gitu orangnya tegas gitu." Swara menatap Fay setelah mendengar ucapannya dengan alis terangkat.

"Gue tau dari Yuta, mereka itu temenan. Masa lo nggak tau?" Ucap Fay lagi begitu mengerti dengan tatapan Swara barusan. Sedangkan Swara hanya mengangkat bahunya acuh, dia tidak peduli.

"Mau kemana?" Tanya Fay pada Swara yang telah berdiri meninggalkan tempat duduknya.

"Kantin." Swara berbicara dengan bahasa isyaratnya, yang dimengerti oleh Fay. Sama halnya dengan pacarnya, Yuta. Fay juga belajar bahasa isyarat karena Swara.

"Gue ikut." Fay kemudian ikut berdiri dan merangkul Swara. Mereka berdua berjalan beriringan keluar kelas menuju ke kantin.

.
.

Swara dan Fay telah sampai di pintu kantin, mereka melihat ke sekeliling kantin fakultasnya ini. Suasana kantin sangat ramai, bahkan hampir semua bangku sudah dipenuhi oleh mahasiswa dan mahasisiwi yang memang lapar atau hanya numpang ngadem.

"Rame banget gila, ini sefakultas pada disini semua kali ya," Oceh Fay.

"FAY, ARA."

"SINI." Yuta yang berada di pojok kantin menangkat tangannya begitu melihat sahabat dan pacarnya berdiri di pintu kantin sambil melihat sekeliling.

"Yuk Ra," ajak Fay pada Swara yang diam ditempatnya, sambil melihat Yuta yang dadah-dadah tanpa memedulikan orang-orang yang melihatnya risih.

"Gimana?" Tanya Yuta begitu Fay dan Swara duduk didepannya. "Apanya yang gimana?" Fay balik bertanya pada pacarnya itu.

"Ya gimana? Keren nggak temen gue ngajarnya? Hari ini si Doyoung mulai gantiin Prof. Sehun kan?"

"Ngeselin."

Fay yang melihat gerakan tangan Swara dengat raut wajah kesal hanya terkekeh lucu.

"Kenapa?" Tanya Yuta

"Dihukum dia."

Flashback

"Kalau saya lagi jelasin itu didengar makanya, lihat kan sekarang jadi nggak tau. Kalau kamu mau tidur, tidur aja di rumah ngapain ke kampus."

"Sebagai gantinya, saya mau kamu buat makalah tentang sejarah perkembangan seni dan desain."

"Saya mau kamu ngumpulin ke saya besok pagi, jam sembilan pagi saya mau makalah itu udah ada sama saya."

SUARA SWARA | KIM DOYOUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang