Chap 16

162 33 1
                                    

Happy reading💚

.

.

●○●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●○●

"Ssstttt."

"Jangan bersuara."

"Jangan pernah buka suara kamu."

"Kamu harus tetap diam."

"Selamanya."

Bisikan itu terdengar menyeramkan, ditambah dengan dekapan yang semakin kuat. Bocah berusia lima tahun itu mulai merasa sesak.

"RA."

"SWARA."

Swara terbangun, dan terdiam.

"Lo kenapa? Mimpi buruk?"

"Itu sampe keringatan gitu." Fay mengambil tisu di tasnya, "Lap nih keringat lo."

Swara tidak bereaksi, dia terus menatap kedepan sana dengan pandangan kosong.

"Ra?"

"Jangan becanda deh, ini udah malam. Mana cuma kita berdua doang di kelas."

Fay menggosok bahunya merinding, dia dan Swara hanya berdua di kelas ini. Dan waktu juga sudah menunjukan pukul sembilan malam.

"SWARA." Fay menepuk bahu Swara kencang.

"Ra, ihhh jangan becanda. Gue jadi takut nih," Ucap Fay saat Swara menoleh kepadanya dengan tatapan yang menyeramkan menurutnya.

"Gila, Swara kemasukan." Fay mulai mundur perlahan. Saat akan melarikan diri, tangannya langsung ditahan oleh Swara. Membuat Fay memberontak minta dilepaskan.

Plak.

"Awww, sakit bego."

"Siapa lo? Keluar gak dari tubuh temen gue?"

Fay menyipratkan air yang diambil dari tasnya pada Swara.

Plak.

Lagi-lagi bahu Fay ditepuk kuat oleh Swara.

"Ini aku, Swara."

Fay memicingkan matanya, "Beneran?" Tanyanya.

Swara mengangguk.

"Gila lo, bikin takut aja. Lo tadi kenapa sih, kayak orang kemasukan tau," Omel Fay.

Swara terkekeh, "Lagi ngumpulin nyawa."

Swara kemudian melihat kesekitarnya, sepi. Padahal sebelum Swara terlelap tadi kelas mereka masih ramai.

"Kelasnya dibatalin tiba-tiba. Istri Prof. Sehun mau lahiran, jadi anak-anak udah pada pulang," Jelas Fay.

SUARA SWARA | KIM DOYOUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang