Kalau ada typo, tolong komenin di tempat typo itu ya.. Biar bisa aku perbaiki, hehehe
Selamat membaca:D
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
●○●
Swara menatap pada celana Doyoung yang kini basah karenanya, kemudian beralih menatap Doyoung yang juga sedang menatapnya. Keduanya bertatapan dengan wajah datar.
"Itu orang kenapa sih, lari-lari di kantin gini. Dikira kantin taman bermain apa?" Fay mencoba untuk mencairkan suasana, pasalnya atmosfer di sekitar mereka tampak tegang karena Doyoung dan Swara yang hanya bertatapan dengan wajah datarnya masing-masing.
"Sorry ya Kak Doy, Swara gak sengaja. Kakak lihat sendiri kan tadi, yang salah anak itu tuh lari-lari di kantin." Fay kembali bersuara dengan wajah tidak enaknya, tangannya menarik Swara agar duduk disampingnya.
Doyoung dan Swara pun akhirnya melepaskan tatapan mereka. Wajah Doyoung yang tadinya terlihat datar kini menatap Swara yang sudah duduk di depannya dengan tajam.
"Ck, gak sopan banget," Celetuk Doyoung pelan, tapi masih bisa didengar oleh mereka yang berada di meja itu.
"Iya kan, emang gak sopan banget tu orang. Main lari-larian di kantin." Yuta ikut bersuara, ia menyadari bahwa Doyoung sedang menatap Swara kesal. Yuta tentu saja tahu bahwa yang dimaksud Doyoung adalah Swara, bukan cewek yang berlarian tadi.
"Bukan."
"Kenapa Doy?"
"Bukan cewek itu yang gak sopan, tapi temen lo," Ucap Doyoung, matanya masih menatap Swara tajam.
Swara yang tadinya akan menyuap baksonya kemulut lantas berhenti, matanya kini beralih menatap Doyoung.
"Kenapa? Emang gak sopan kan? Kalau udah numpahin orang kayak gini, harusnya minta maaf bukannya malah diwakilin orang lain. Terlepas itu sengaja atau bukan, yang penting itu kata maaf."
"Emmm Kak Doy—"
"Kalau emang gak pernah diajarin sopan santun sama orang tua, paling gak bisa belajar dari orang-orang didekatnya," Doyoung memotong ucapan Fay, dia sedang tersulut emosi sekarang.
Mulai dari awal bertemu dengan Swara, dia sudah tidak menyukai cewek itu. Dari Prof. Sehun yang memperlakukannya secara khusus, terlihat malas-malasan saat dia sedang mengajar, ditambah lagi Swara yang selalu enggan mengeluarkan sepatah kata saja, membuat Doyoung merasa jengkel pada Swara.
