Ribet Ya!

1.1K 89 4
                                    

Enjoy the story~❤️

"Belakangan ini gue sering liat lo keluar masuk kantor, ngapain aja?" - Seungkwan.

"Gue lagi ngurus pernikahan, ribet! Mesti ini itu belom lagi ngurus dekorasinya, cape!"

"Sama pak bos?" - Seungkwan.

"Hah?? Ih gak! Dia mah gak tau kemana! Kenapa lo nanya begitu?"

"Ya habis lo keluar masuk kantornya selalu sama Pak Coups, gue kan jadi kepo. Kali aja lo keluar berdua sama dia," - Seungkwan.

"Keluarnya bareng, perginya kan gak bareng."

"Lo harus hati-hati, orang kantor sini tuh mulutnya lemes semua. Kemaren aja si Dino ketauan jalan sama bagian HRD aja diomongin, padahal mah gak sengaja ketemu di tempat makan" - Seungkwan.

"Kok lo tau?"

"Gue gak sengaja liat mereka," Seungkwan nyengir.

"Terus lo tanya?"

"Dino sendiri yang cerita ke gue, tadinya tuh dia pergi sama Pak Wonwoo
Tapi karena ada keperluan, Pak Wonwoo pergi duluan. Eh dia malah ketemu sama si Dina, anak HRD" - Seungkwan.

"Oh gitu ceritanya," gue ngangguk.

"Lo hari ini makan siang sama Pak Coups lagi?" - Seungkwan.

"Gak, bosen gue makan siang sama dia mulu."

"Makan bareng gue aja, di depan kantor ada warung seafood baru. Enak banget rasanya," - Seungkwan.

"Lo udah nyoba?"

"Udahlah, kemaren gue makan di sana sama Dokyeom" - Seungkwan.

"Gaskeun lah, pengen nyoba juga gue."

"Vi, lo kenapa gak takut sama Pak Coups deh?" - Seungkwan.

"Ngapain takut sama dia? Kita kan sama-sama makan nasi, terus kalo misalnya dia marah-marah ya marahin balik aja."

"Lo yakin berani sama Pak Coups?" - Seungkwan.

"Yakin lah! Mana orangnya?? Lo bawa sini nanti gue tarik tuh rambut kebanggaan dia."

"Tuh," Seungkwan nunjuk ke belakang gue.

"Ahahahaha, kenapa gak bilang dari tadi?" Gue narik lengan baju Seungkwan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ahahahaha, kenapa gak bilang dari tadi?" Gue narik lengan baju Seungkwan.

"Ya tadi mau bilang, tapi lo nya semangat banget kayaknya mau jambak rambut Pak Coups" Seungkwan bisik ke gue.

"Ini," Pak Coups berdiri di depan gue terus nunduk.

"Ngapain, pak?"

"Tadi katanya kamu mau jambak saya, ini" - Pak Coups.

"Beneran mau dijambak, pak?" Seungkwan sama gue liatin dia heran.

"Iya," - Pak Coups.

"Dengan senang hati," gue senyum terus jambak rambut dia.

Master - S. CoupsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang