Panggilan Baru

1.2K 90 2
                                    

Enjoy the story~❤️

"Good morning," Pak Coups meluk gue dari belakang.

"N-ngapain sih, pak? N-nanti kalo diliat Siti gimana?"

"Saya ingin seperti ini," Pak Coups ngeratin pelukannya.

"Iya, tapi saya mau masak. Emang bapak gak mau sarapan?"

"Kamu masih saja memanggil saya bapak, saya ini bukan ayah kamu" - Pak Coups.

"Y-ya udah duduk sana, saya mau masak."

"Panggil saya dengan benar, baru saya duduk" - Pak Coups.

"E-emangnya mau dipanggil apa?"

"Seperti kamu memanggil saya tadi malam," Pak Coups bisik di kuping gue.

"I-ih! Jangan dibahas lagi!"

"Kenapa? Saya suka panggilan itu, saya ingin mendengarnya setiap hari. Tolong, panggil saya seperti itu" - Pak Coups.

"Sekarang?"

"Jangan sekarang, saya masih ingin memeluk kamu seperti ini" - Pak Coups.

"Iya udah terserah, tapi kalo tangannya kena panci panas jangan salahin saya ya."

"Kamu masak apa hari ini?" - Pak Coups.

"Roti bakar, habis kalo dimasakin nasi goreng atau telor kayak kemaren pasti gak dihabisin. Pasti karena telornya terlalu garing alias gosong kan?"

"Iya, maaf kalau saya terlalu jujur" - Pak Coups.

"Gak papa, saya malah seneng kalo bapak jujur."

"Kalau ini?" - Pak Coups.

"Mau saya bikin strawberry smoothy," gue senyum.

"Kalau ini?" Pak Coups nunjuk pipi gue.

"Mau saya pukul pake piring? Sana duduk," gue liatin dia.

"Tidak mau," - Pak Coups.

"Ish ngeyel! Iya udah nih, pak taroh di meja" gue ngasih piring roti bakarnya ke dia.

"Satu," Pak Coups nunjuk pipinya.

"Taroh dulu."

"Dua," - Pak Coups.

Chupp

"Udah tuh, sana duduk!"

"Kamu ini menggemaskan," Pak Coups senyum terus dia duduk.

"Selamat pagi, pak, bu."

"Selamat pa-gi?"

Gue bingung. Bukan, lebih ke kaget sih. Ini beneran Siti yang kemaren kan? Beda banget penampilannya sama yang kemaren.

"Kamu langsung kerja aja, udah sarapan kan?"

"Sudah, bu. Saya permisi ke belakang dulu," - Siti.

"Ya," gue ngangguk terus lanjut sarapan.

"Saya tidak lihat," - Pak Coups.

"Awas ya kalo liat!" Gue melotot ke dia.

"Panggil saya seperti kemarin, kamu sudah janji tadi sama saya" - Pak Coups.

"Kayak gimana?"

"Seperti tadi malam," - Pak Coups.

"Ya gimana? Saya lupa."

"Mau saya buat seperti kemarin dulu baru kamu mau memanggil saya seperti itu?" -Pak Coups.

"Iya, maksudnya jangan! I-ini kan masih siang."

Master - S. CoupsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang