HARAPAN dan TALENTA merupakan segalanya bagi Komaeda Nagito, kedua komponen tersebutlah yang menjadi tujuan hidupnya, alasan dibalik eksistensinya.
Dewi keberuntungan selalu menyertai dirinya, tapi bukan berarti dia mampu menaklukan sang dewi fortuna. Keberuntungan yang di dapatkannya selalu memiliki harga, tergantung dari betapa besarnya kesialan yang mengikutinya.
Beberapa hari yang lalu dia tanpa sengaja menyapa seorang pemuda bernama Hinata Hajime, salah satu murid dari kelas cadangan yang selalu dipandangnya dengan sebelah mata.
Sebagai ganti kesialannya itu, dia pun memenangkan setumpuk minuman kaleng di mesin penjual. Sejujurnya hal tersebut sedikit mengganjalnya lantaran tidak seperti biasanya harga dari lingkaran KESIALAN dan KEBERUNTUNGANnya tidak sesuai.
Anggap saja kesialan bertemu dengan Hinata seharga 100 dan keberuntungan yang di dapatkannya cuma seharga 30. Seharusnya Komaeda mendapatkan keberuntungan yang lebih besar ketimbang minuman kaleng.
Hal itu sedikit membuatnya penasaran, sampai membuatnya kepikiran untuk beberapa hari.
OXO
"Ah kau sudah bertemu dengan Hajime huh?" begitulah Izuru berkomentar ketika Komaeda menceritakan pengalamannya. Mimik wajah teman sekelasnya itu masih tetap begitu datar, sungguh mirip dengan ekpresi wajah Hinata.
Wajar kalau wajah mereka sama. Izuru dan Hinata adalah saudara kembar. Entah mengapa Komaeda baru menyadarinya setelah Izuru sendiri yang memberitahunya, padahal dia punya mata untuk melihat wajah mereka berdua.
".......hmm..kuakui. Dia adalah orang yang cukup menarik. Meskipun tidak bisa kubilang kalau aku merekomendasikan mu untuk bertemu lagi dengannya," ujar Izuru dengan nada ambigu. Biasanya sang ultimate harapan selalu bernada datar dan bosan namun kali ini nadanya terdengar berbeda.
"Menarik....orang seperti dia?" tanya Komaeda seraya mengangkat alisnya. Jelas-jelas sedang meragukan pendapat Izuru terhadap Hinata yang berasal dari kelas cadangan. Baginya Hinata cuman seorang pemuda biasa yang pandai berbicara.
Tapi hal itu tidaklah merubah kenyataan kalau Izuru baru saja memuji orang.
"Kenapa kau berpikir begitu?" tanya Komaeda seraya mendekatkan telinganya.
"Hmm?" Izuru lantas menoleh ke sisi kirinya dimana Komaeda sedang duduk. "Harusnya aku yang tanya. Kenapa kau jadi penasaran menanyakan tentang Hajime?" tanyanya balik kemudian. "kukira kau tidak menyukai orang-orang biasa?"
"Karena dia saudara mu?" jawab Komaeda yang dia sendiri tak yakin.
"Selain wajah dan bentuk fisik lainnya. Kita berdua adalah dua orang yang berbeda jauh. Dan kurasa kau tidak akan cocok dengannya karena Hajime adalah kebalikan dari Naegi," jawab Izuru menjelaskan. Siapa sangka pemuda pendiam itu bisa banyak berbicara juga.
Kebalikan dari Naegi Makoto?
Kenapa tiba-tiba Izuru harus mengatakan hal tersebut? Tanpa harus repot-repot mempertanyakannya seharusnya pernyataan tersebut sudah jelas dari sananya. Di sekolah ini memang tidak ada yang bisa mengalahkan karisma dan keceriaan pemuda bermarga Naegi itu.
Sebenarnya apa pendapat Izuru mengenai saudara kembarnya sendiri?
Walaupun Komaeda bertanya lagi, kemungkinan besar pertanyaannya tidak akan mendapatkan jawabannya.
OXO
Setiap kali jam istirahat, Komaeda suka menghabiskan waktunya membaca di perpustakaan, dan selalu memilih duduk di dekat jendela yang mengarah pada halaman belakang sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet Moments
FanfictionHanya sekumpulan cerita KomaHina (Komaeda x HInata) Ini dibuat pada waktu senggang dengan alur cerita yang ringan dan langsung pada intinya. WARNINGS: Mature Contents! Boys Love! Vulgar Languanges! (18+)